Turki, Kabartujuhsatu.news,-Juru bicara Kepresidenan Turki Ibrahim Kalin, mengatakan Turki siap membantu menyelesaikan krisis yang dihadapi dua negara tersebut.
“Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan menghubungi Vladimir Putin melalui telepon untuk membahas invasi Rusia terhadap Ukraina,” pada Minggu, 6 Maret 2022.
Meskipun Turki merupakan salah satu anggota NATO, berbagi perbatasan laut dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam. Namun, Turki memiliki hubungan yang baik dengan keduanya, tetapi tetap menentang atas apa yang telah dilakukan Rusia.
Selain itu, Istana Presiden Ankara menyebut invasi itu tidak dapat diterima, akan tetapi Turki kembali menawarkan untuk menjadi tuan rumah dalam dialog damai, sambil menyerukan gencatan senjata.
“Erdogan meminta kapada Vladimir Putin untuk kembali mengulangi tawaran kepadanya untuk mendirikan koridor kemanusiaan yang diperlukan untuk mengevakuasi warga sipil dan pengiriman bantuan serta memberikan kesempatan gencatan senjata,” kata Kalin Saat berbicara kepada wartawan di Istanbul pada Sabtu, 5 Maret 2022.
Dia juga mengatakan melalui Reuters bahwa Erdogan memberi pesan kepada Vladimir Putin untuk memberikan ruang diplomasi, ungkapnya dikutip Portal Bojonegoro dari Pikiran-Rakyat.com.
"Pesan Erdogan adalah perang dan serangan segera dihentikan, agar pembicaraan bisa dimulai dengan berkumpul pada saat yang tepat dan memberi kesempatan diplomasi," ungkap Kalin.
Meskipun, Turki pernah menjual drone kepada Ukraina yang membuat marah Rusia, dan menentang kebijakan Rusia di Suriah, Libya, dan aneksasi Krimea pada tahun 2014.
Namun, Penting bagi Rusia, dengan memiliki mitra yang dapat diandalkan untuk diajak bicara seperti Turki, karena negara Eropa lainnya telah menutup jalan dengan Rusia.
Pemerintah Turki mengatakan ingin mempertemukan para menteri luar negeri dari Ukraina dan Rusia untuk berbicara dalam forum diplomasi di Turki Selatan pekan depan. Yang disambut terbuka oleh Ukraina, sementara itu Rusia juga menyambut baik tawaran Turki.
Kalin juga menambahkan bahwa Turki tidak akan meninggalkan hubungan baik dengan Rusia atau Ukraina.
Selain itu, Kalin juga mengatakan serangan terhadap atau di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina menandakan Rusia “bermain dengan api”.
Diketahui, Erdogan juga akan mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin lainnya pada Sabtu, 5 Maret 2022, termasuk dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan pejabat Uni Eropa.
Selain itu, Turki menyambut baik pernyataan dari Rusia tentang mengadakan pembicaraan mengenai koridor kemanusiaan dan kelanjutan diskusi dengan Ukraina.
Turki telah menjalin kerja sama yang erat dengan Rusia dalam pertahanan, energi dan perdagangan, dan sangat bergantung pada turis Rusia.