Jakarta, Kabartujuhsatu.news,- Joko Widodo Dan Megawati SoekarnoPutri disebut penetuan pasangan Capres dan Cawapres untuk Pilpres 2024.
Pilihan rasional kedua tokoh tersebut diperkirakan akan mengusung Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Puan Maharani sebagai pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2024.
Politikus PDIP, Masinton Pasaribu mengatakan, jika benar dukungan diberikan kepada pasangan Prabowo-Puan pada Pilpres 2024, tentu bukan tanpa alasan.
Menurutnya, Prabowo dan Puan bisa melanjutkan tongkat estapet sejumlah program pemerintahan Presiden Jokowi
"Pastinya beliau berdua Pak Prabowo dan Mba Puan tentu memiliki komitmen yang sama dengan Pak Jokowi. Komitmen Pak Prabowo dan Mba Puan tidak perlu diragukan untuk melanjutkan tongkat estapet kesinambungan program kerja Pak Jokowi," kata Masinton, kepada wartawan, Jakarta, Sabtu 14 Mei 2022.
Selain itu, kata Masinton, hubungan Megawati dengan Prabowo sudah terjalin sejak lama.
Sehingga, kerjasama PDIP dengan Partai Gerindra sudah tidak perlu diragukan lagi.
"Kalau relasi hubungan Ibu Mega dengan Pak Prabowo itu bukan hubungan baru, itu sudah cukup lama. Jauh sebelum koalisi Pilpres saat itu sudah cukup kenal," terang Masinton.
"Kemudian kalau dalam konteks kerjasama sebagai tokoh, sama-sama Ketum partai. Baik Ibu Mega dan Pak Prabowo menunjukkan sikap kenegarawanan, modal kebersamaannya sudah ada," lanjutnya.
Meski demikian, kata Masinton, hasil simulasi sejumlah lembaga survei terhadap pasangan Prabowo-Puan untuk Pilpres 2024 akan menjadi bahan pertimbangan baik PDIP maupun Gerindra.
Di mana, dari sejumlah lembaga survei menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan Prabowo-Puan cukup signifikan.
"Dari berbagai survei yang mesimulasi Prabowo dan Puan menjadi bahan pertimbangan untuk memutuskan siapa yang akan diusung sebagai capres dan cawapres oleh Ibu Megawati sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan," kata Masinton.
Sebelumnya, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Robi Sugara menilai Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri akan berperan penting dalam pertarungan pemilihan presiden 2024 mendatang.
"Keduanya adalah king maker," ungkap Dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ia menilai pilihan rasional secara politik dari dua king maker ini adalah memadukan antara Prabowo Subianto-Puan Maharani dalam pilpres 2024.
"Dua pasangan ini sangat berpeluang," ungkap Robi.
Bagi Jokowi, Prabowo dan Puan adalah orang dekat yang pernah menjadi anak buahnya.
Sebelum menjabat sebagai Ketua DPR, Puan pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada kepemimpinan pertama Presiden Jokowi, 2014-2019.
"Boleh dikatakan Presiden Jokowi puas dengan kinerja Puan karena ia terus dipakai sampai akhir masa jabatan periode pertama. Puan tak dipilih lagi sebagai menteri semata karena terpilih sebagai Ketua DPR," kata Robi.
Selain itu, Robi melihat jika sosok Prabowo-Puan nantinya memenangi pemilu, maka tak perlu diragukan program-program Jokowi akan tetap berjalan.
Salah satunya adalah megaproyek pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan.
"Presiden Jokowi tak perlu khawatir proyek-proyek yang sudah ia bangun jadi terbengkalai setelah ia turun dari kekuasaan," tandas Robi.
Penulis : Nandar GPMN