Klaten, Kabartujuhsatu.news,-Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengecek lahan pertanaman padi Indeks Pertanaman (IP) 400 di Desa Tegalgondo, Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (18/6).
Kegiatan itu dilakukan untuk memperkuat penyediaan pangan pokok, khusus dalam menghadapi ancaman krisis global.
"Kami main di lahan lebih luas jadi modal kerja, modal alat lebih mudah dihitung karena membuat banyak efisien dan hasil panen lebih banyak," ujar Mentan SYL di sela kunjungan meninjau vaksinasi PMK.
Mentan SYL mengecek Pola Tanam Padi IP400 ini bersama Bupati Klaten Sri Mulyani dan jajaran eselon 1 Kementerian Pertanian (Kementan).
Menurut dia, pola tanam padi IP400, merupakan pilihan yang dijanjikan untuk meningkatkan produksi padi nasional tanpa memerlukan tambahan fasilitas irigasi dan pembukaan lahan baru.
Konsepnya adalah dalam satu tahun di hamparan sawah yang memiliki irigasi dapat ditanami padi selama empat kali.
Kalau hasil meningkat, hati-hati dengan harga. Jangan sampai panen petani kita terima di bawah HPP (Harga Pembelian Pemerintah,- red)," ujar SYL.
Sutarmin, Penyuluh pertanian Desa Tegalgondo mengatakan luas pertanaman IP400 di Desa Tegalgondo mencapai 71 hektare (ha).
Panen musim tanam pertama dengan varietas inpari 33 menghasilkan produktivitas 6,5 ton/ha gabah kering giling (GKG).
"Saat ini sudah memasuki musim tanam kedua menggunakan pp dengan umur tanam 45-50 hari dengan target produktifitas 6,9 ton per hektare gabah kering giling," ujarnya.
Dia menjelaskan pada musim ketiga akan dilakukan penanaman padi varietas Srinuk dengan target produktivitas 7,1 ton/ha GKG.
Sementara pada musim keempat akan menggunakan varietas genjah dengan target produktifitas 7,1 ton/ha GKG.
"Pak Menteri kita mohon bantuannya untuk kami bisa tingkatkan lagi produksi padi berupa bantuan alsintan dan lainnya," kata Sutarmin.
Dalam waktu dekat, Kabupaten Klaten pada 2022 siap melakukan tanam padi pola IP400 dengan luasan 10.000 ha.
Kelebihan tanam pola IP 400, yakni hemat penggunaan air, jarak panen ke tanam lagi 5 hingga 10 hari, menggunakan varietas unggul seperti benih padi genjah, menggunakan mekanisasi, tahan hama penyakit, dan langkah antisipasi dini. (**)