Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi saat memberikan sambutan acara di BBPP Batangkaluku (Ist).
Gowa, Kabartujuhsatu.news,-Program milenial yang dikembangkan Kementerian Pertanian (Kementan) telah merangkul ribuan petani milenial di Provinsi Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan merupakan salah satu dari empat provinsi di Indonesia yang dibina Kementerian Pertanian bersama Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (YESS) yang dibangun Kementan bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) tersebut sudah berjalan sejak 2019.
Program ini bertujuan melahirkan wirausaha milenial di bidang pertanian.
Saat ini Indonesia membutuhkan petani milenial yang memiliki jiwa wirausaha tinggi untuk mendorong peningkatan produksi pangan nasional ke depan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo kerap menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia untuk mengoptimalisasi sektor pertanian ke depan.
Menurut dia, sektor pertanian merupakan sektor yang paling menjanjikan karena akses pasar yang sudah terbuka lebar.
"Bicara pertanian adalah sumber daya yang paling pasti, sebab semua potensinya sudah terbuka lebar dan sangat menjanjikan," terang Mentan.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, "Petani yang seperti itu (memiliki jiwa wirausaha tinggi) yang akan mampu menggenjot produktivitas sehingga ke depan produk kita bertambah bahkan bisa diekspor dan diterima di pasar internasional," papar Dedi Nursyamsi.
Saat ini semakin banyak milenial yang terjun ke pertanian, namun tak jarang yang jatuh bertumbangan karena kurangnya skill analisa pasar.
Dengan melakukan analisa pasar yang baik dan tepat kita akan lebih bisa memahami keadaan pasar yang sesungguhnya sehingga strategi yang dilakukan untuk memasarkan produk akan berjalan dengan baik, sehingga keuntungan yang didapatkan akan meningkat.
Selanjutnya dalam sambutannya Dedi Nursyamsi memberikan 2 amunisi untuk Staff BDSP, Mobilizer, dan Fasilitator yaitu smart farming pertanian cerdas, dan amunisi kedua yaitu memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membangun agribisnisnya masing-masing, (KUR) ini adalah anggaran yang didedikasikan untuk rakyat, petani, dan UMKM di Indonesia.
“Kredit Usaha Rakyat ini adalah bensin, tenaga,energi untuk menggerakan roda agribisnis kita, untuk amunisi-amunisi ini.
"Saya titipkan ke kalian untuk menggenjot produktivitas,kualitas, dan kontinitas produk pertanian kita.
"Dan KUR untuk menggerakkan roda Agribisnis kita” tutur Dedy Nursyamsi.
Acara ini langsung dibuka oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi, bertempat di Aula Hasanuddin Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku, Jumat (17 Juni 2022).
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ToT Proposal Bisnis ini yaitu untuk meningkatkan kapasitas Staff BDSP, Mobilizer, dan Fasilitator dalam melakukan pelatihan dan pendampingan kepada Penerima Manfaat Program YESS terutama yang berkaitan dengan identifikasi dan penyusunan Proposal Bisnis.
"Saya berharap begitu banyak kepada kalian untuk membangun pertanian di Indonesia, BPPSDMP siap all out untuk demi kemajuan petani milenial diseluruh pelosok tanah air.
“10-20 tahun pertanian ini akan bergantung kepada kalian petani millennial, petani milenial yang hebat, petani millennial yang handal serta petani milenial proposional, dan mandiri berdaya saing berjiwa entership yang sangat tinggi maka pertanian akan bangkit maju, mandiri dan modern.” tandasnya.
Turut mendampingi Kepala BPPDSMP Dedi Nursyamsi, Kepala Pusat Penyuluh Pertanian Bustanul Arifin Caya, Direktur POLBANGTAN Gowa Syaifuddin, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku Muhammad Sidiq.
(Timhumas bbppk- iLHm/AL)