Misteri Sungai Walanae, BPSMB Sangiran Gelar Diskusi di Cabbenge Soppeng
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Misteri Sungai Walanae, BPSMB Sangiran Gelar Diskusi di Cabbenge Soppeng

    Kabartujuhsatu
    Rabu, 29 Juni 2022, Juni 29, 2022 WIB Last Updated 2022-06-30T02:59:18Z
    masukkan script iklan disini

    Soppeng, Kabartujuhsatu.news,-Balai Pelestarian Situs Manusia Purba [BPSMP] Sangiran Jawa Tengah memprakarsai kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang "Menuju Penetapan Situs-situs di Sekitar Cabbeng Kabupaten Soppeng, dengan tema "Tinggalan Budaya Adalah Cermin Kebesaran Jati Diri dan Kepribadian Bangsa pada Rabu, 29 Juni 2022 di Cabbeng Kabupaten Soppeng. 

    Acara dihadiri oleh Wakil Bupati Soppeng Ir. Lutfi Hlaide, MP, Staf Ahli Drs. H. Asis Makmur, M.Pdi, Anggota DPRD Kabupaten Soppeng Ir  Andi Werding, Camat Lilirilau, Camat Liliriaja, Camat Citta, Kapolsek Liliriaja, lilirilau, Citta, Kepala Desa/Lurah di wilayah sekitar Cabbenge, dan pemilik lahan di sekitar situs-situs setempat.


    Sementara sebagai narasumber yakni :

    1. Prof Dr Ir Yadhi Zaim, MA
    2. Drs Iwan Sumantri, MA
    3. Dr Yadi Mulyadi, MA
    4. Ilham Abdullah, SS MA

    Ditemui di ruang kerjanya Dr. Karim, M.Pd (Kabid. Kebudayaan) selaku moderator kegiatan FGD (Focus Group Discussion) memaparkan lebih panjang dengan mengatakan bahwa, Focus Group Discussion [FGD] tentang Situs-Situs di sekitar Cabenge dilaksanakan atas prakarsa Balai Pelestarian Situs Manusia Purba [BPSMP] Sangiran Jawa Tengah. 

    Acara dibuka oleh Wakil Bupati Soppeng yang membuat acara FGD ini menjadi luar biasa karena dihadiri oleh Kepala BPSMP Sangiran, Kepala BPCB Sulsel dan Kepala BPNB Sulsel. Ketiga UPT itu adalah UPT Kemendikbudristek yang mengurusi pemajuan kebudayaan.


    Wakil Bupati Soppeng  dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Panitia khususnya Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran yang melakukan kegiatan FGD di Kabupaten Soppeng ini. 

    Kata Wabup, Pemerintah Daerah menyambut baik kegiatan ini, semoga Soppeng semakin dikenal karena adanya situs-situs Cagar Budaya di Cabenge ini, ujarnya.

    "FGD ini merupakan salah satu tahapan menuju penetapan situs-situs di Sekitar Cabbeng diharapkan dapat menjadi acuan tercipta keserasian antara pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan di Kabupaten Soppeng. 

    Selain sebagai acuan penetapan situs-situs juga diharapkan mampu mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat berbasis konservasi, pendidikan dan pengembangan pariwisata, tandas Wabup Soppeng.


    Yang menjadi dasar forum diskusi pada kegitan ini adalah Misteri Lembah Walennae :

    1. Cabenge berdasarkan temuan2 yang ada dapat disimpulkan sebagai pusat industri alat-alat batu jaman dahulu. 

    Alat-alat batu yang digunakan manusia jaman dulu banyak ditemukan di Cabenge. 

    2. Berdasarkan data temuan yang ada, Cabenge juga merupakan pusat migrasi manusia jaman dahulu [manusia purba] dari Selatan ke Utara yang melintasi Indonesia khususnya pulau Sulawesi tepatnya Cabenge.

    Situs-situs di Lembah Walanae, Kabupaten Soppeng, terdiri atas 10 lokasi yang merupakan lokasi penemuan berbagai jenis alat batu beserta fosil berbagai jenis binatang purba. Situs-situs tersebut adalah Situs Berru / Calio, Situs Salaonro, Situs Kecce, Situs Paroto, Situs Marale, Situs Lakibong, Situs Talepu, Situs Lenrang, Situs Lonrong, dan Situs Jampu. 

    Lokasi-lokasi penemuan tersebar pada area yang cukup luas pada lapisan tanah purba.

    Temuan alat-alat batu tersebut berupa kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, pahat genggam, alat serpih, serut, pisau, bilah, batu inti, dan serpihan batu sisa produksi. 

    Beberapa jenis binatang yang ditemukan situs-situs di sekitar Cabenge merupakan binatang endemik, misalnya babi raksasa (Celebochoesourus heekereni), 
    Gajah (Stegodon sompoensis), Gajah Sulawesi (Elephas celebensis) dan kura-kura darat raksasa (Geochelone atlas).

    Lapisan tanah purba yang menyusun daerah ini terdiri atas Formasi Walanae dan endapan teras. Formasi Walanae terbagi atas 4 anggota yaitu anggota Tacipi, Bureccing, Samaoling, dan Beru. 

    Anggota Tacipi berupa batu gamping yang merupakan endapan laut dangkal. Anggota Bureccing berupa lempung yang merupakan endapan laut. 

    Anggota Samoling berupa perselingan batu pasir dengan batu lanau. 

    Dan anggota Beru yang terbagi atas dua bagian, Sub unit A dan Sub unit B. Sub unit A berciri menjari antara endapan darat dengan endapan laut yang diwakili oleh batupasir laut, lumpur lagun dan endapan batuan pantai. 

    Sub unit B semakin meningkat adanya ukuran butir fragmen yang makin kasar dari batupasir yang mendominas endapannya.

    Kandungan fosil fauna, artefak batu, dan endapan purba yang dimiliki situs-situs 
    di sekitar Cabenge merupakan potensi yang mengandung nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan kebudayaan. 

    Hal tersebut menjadikan situs-situs di sekitar Cabenge sebagai salah satu situs yang mesti dilestarikan (dilindungi, dikembangkan, dan 
    dimanfaatkan).

    (Red/ARS).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini