Soppeng, Kabartujuhsatu.news,- Desa Umpungeng yang terletak di pegunungan dalam wilayah kecamatan Lalabata, sekira 10 Km sebelah barat daya ibu kota kabupaten Soppeng dan 100 Km dari Kota Makassar.
Desa umpungeng yang dipercaya sebagai titik tengah Indonesia dengan ketinggian mencapai 1000-1500 DPL kini dipimpin oleh Kepala Desa Shalahuddin, S.Ag.
Desa Umpungeng yang dikenal dengan "Posina Tanae" atau Pusat Tanah kini sudah mulai berkembang dengan berbagai sarana diantaranya pembangunan Baruga yang multifungsi.
TPP Kecamatan Lalabata Andi Agus Topan saat ditemui mengungkapkan, "Baruga yang dibangun di Desa Umpungeng ini adalah Gedung Serba Guna dan atau Gedung Multi Fungsi, sebutnya, Selasa (28/6/2022).
Menurutnya, Disamping Baruga ini dijadikan tempat pertemuan ketika ada rapat Desa juga dapat dijadikan tempat nginap bagi warga dari luar yang ingin berkunjung ke Desa Umpungeng, terangnya.
"Karena Desa umpungeng ini daerahnya dingin dan banyak obyek wisata yang dapat dikunjungi sebab punya sejarah yang luar biasa seperti tempat bertemunya raja-raja, bahkan sejarah tempat singgahnya Arung Palakka juga ada di Desa umpungeng, tandas Agus.
"Meski Desa Umpungeng yang wilayahnya sebagian hutan lindung namun masyarakatnya mayoritas bermata pencaharian berkebun Cengkeh, Kakao dan lainnya.
"Tak hanya warga Desa Umpungeng namun warga dari luarpun banyak mempunyai berkebun di wilayah ini sehingga Baruga Multi Fungsi ini juga dapat dijadikan tempat istirahat sembari menikmati panorama alam yang ada, terang Tenaga Pendamping Profesional (TPP) kecamatan Lalabata ini.
Sementara itu Pendamping Lokal Desa (PLD) Kecamatan Lalabata Khaerul Amri menjelaskan bahwa Baruga Multifungsi Desa Umpungeng ini sekarang dikelola oleh Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) sehingga ada kontribusi saat memakai dan atau menginap jelasnya.
"Dengan adanya kontribusi berarti bahwa dapat menghasilkan pendapatan asli Desa atau PAD, tutur Khaerul Amri.
Namun kami selaku pendamping lokal Desa berharap Baruga ini dikelola dengan baik, utamanya soal kebersihan, karena gedung ini dibangun berdasarkan usulan masyarakat melalui musyawarah Desa yang penganggarannya dari Alokasi Dana Desa, pungkasnya.
(Red)