Jakarta, Kabartujuhsatu.news,- Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengajak jajaran pengurus dan anggota Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) untuk membangun sektor pertanian secara total.
Mentan SYL menyatakan, pertanian merupakan sektor yang penting dalam menopang kehidupan sehari-hari.
Apalagi, saat ini dunia tengah mendapat ancaman serius terkait kemungkinan terjadinya krisis pangan akibat berbagai peristiwa yang bergejolak, antara lain pandemi covid 19 dan perang Rusia-Ukraina.
"Oleh karena itu, lahan yang ada, yang eksis sekarang harus dimaksimalkan. Kenapa? karena pertanian itu adalah ekonomi untuk menjaga Republik Indonesia ini agar tetap tumbuh dan tangguh," ujar Mentan yang juga sekaligus pendiri Apkasi saat membuka dan memberikan ada hanya pada Apkasi Otonom Ekspo 2022, Rabu, 20 Juli 2022.
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintahan yang baik adalah pemerintah yang bisa menghubungkan semua kebutuhan bangsanya dan kepentingan rakyatnya.
"Salah satunya dengan membangun pertanian Indonesia menjadi lebih maju, mandiri dan modern.
"Perbaikan negeri ini harus dimulai dari bawah, dimulai dari pertanian.
"Apalagi dunia sedang tidak baik-baik saja, dunia diancam oleh krisis pangan, krisis energi, dan menghantam semua negara," tuturnya.
Mentan SYL mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara keempat terbesar di dunia.
"Indonesia juga merupakan salah satu negara pemasok pangan ke berbagai negara.
"Karena itu, harus ada upaya bersama dalam melakukan pengelolaan secara baik dan benar.
"Kita tinggal membangun semangat yang sama untuk kepentingan bangsa yang lebih baik, kepentingan petani agar lebih sejahtera," tandas mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode ini.
Sementara itu Kepala BPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan pelaku pertanian harus mampu memberikan dampak lingkungan sekitar dalam upaya menumbuhkan ekosistem kewirausahaan pertanian.
"Mereka harus mampu melakukan resonansi tak ubahnya batu yang memicu gelombang di atas permukaan air, dan bukan hanya membuat gelombang, tapi tsunami bagi pertanian melalui resonansi di daerah asal masing-masing, pungkas Dedi. (**)
