Lutim, Kabartujuhsatu.news,-Guna meningkatkan kualitas SDM yang handal dan kompeten, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDMP) Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan bersama Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP Batangkaluku), UPT dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan menggelar Pelatihan Agribisnis Kelapa Sawit Bagi Penyuluh Pertanian yang dilaksanakan di BBPP Batangkaluku. Selasa. 26/07/2022.
Pelatihan diikuti 30 orang peserta dari penyuluh pertanian lingkup pemerintah Kab. Luwu Timur dan dilaksakan selama 7 hari, dari tanggal 25 s/d 31 Juli 2022 mendatang.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur, Amrullah mengatakan pelatihan Pelatihan Agribisnis Kelapa Sawit Bagi Penyuluh Pertanian ini kedepan akan terus dilakukan guna meningkatkan SDM penyuluh pertanian.
Hal ini, kata Dia, bertujuan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat pekebun sawit dan di Kabupaten Luwu Timur.
Selain itu kata Amrullah, Pelatihan ini merupakan salah satu program prioritas pemerintah dalam sektor pertanian, sejalan dengan visi misi pemerintah kabupaten luwu timur dalam mengembangkan ekonomi daerah, dengan tujuan untuk membekali kompetensi dan meningkatkan kapasitas penyuluh pertanian dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyuluh, serta diharapkan setalah pelatihan ini penyuluh dapat mentransfer pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki kepada para petani sawit dilingkungan kerja masing-masing.
Terkait hal itu, Menteri Pertanian , Syahrul Yasin Limpo (SYL) diberbagai kesempatan mengatakan bahwa pentingnya peningkatan kualitas SDM dalam pembangunan pertanian.
“Hal itu, kata SYL, Adalah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, sehingga diperlukan SDM yang berkualitas, terutama kualitas petani dan penyuluh sebagai garda terdepan terdepan,” katanya.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi yang menjelaskan jika hal terpenting yang harus dilakukan saat ini adalah meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM pertanian.
"Mengapa penting? Karena SDM adalah faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas.
Maka dari itu, jika ingin produktivitas meningkat, berarti tingkatkan dahulu kualitas SDM-nya," tutur Dedi.
Dedi berharap penyuluh pertanian dapat sebagai inovator yang menyampaikan teknologi kepada petani dan dapat sebagai konsultan agribisnis.
"Di samping itu, para penyuluh harus saling berinteraksi antar-kabupaten agar dapat meningkatkan ide-ide yang bermanfaat bagi petani, pungkas Dedi.
(Tim humas bbpp-bk. AL/ILhm)