Gowa, Kabartujuhsatu.news,-Dalam rangka peningkatan kompetensi dan wawasan Penyuluh Pertanian dan Staf Lapangan Proyek Integrated Participatory Development and Management Of Irrigation Project (IPDMIP) Pusat Peyuluhan Pertanian, yang tentunya diperlukan pelatihan dan peningkatan dalam ilmu pengetahuan dan wawasan tentang pertanian.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyampaikan, “jika produktivitas meningkat, pendapatan petani juga meningkat, Kemampuan sumber daya manusia juga harus kita tingkatkan agar mereka bisa mengelola pertanian dengan baik,” ungkapnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menegaskan, “Program IPDMIP menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya di daerah irigasi sehingga pada akhirnya kesejahteraan petani bisa meningkat,” ungkap Dedi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementan melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menyelenggarakan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan bagi Penyuluh Pertanian dan Staf Lapangan Tingkat Lanjut Angkatan 1 dan 2 pada 24-26 Juli 2022.
Pelatihan dilaksanakan di Aula Hasanuddin BBPP Batangkaluku dan dibuka oleh Koordinator Penyelanggaraan Pelatihan Sugeng Mulyono, S.TP, MP didampingi sub Koordinator Amri P, SP, dan Widyaswara BBPP Batangkaluku Jamaluddin Al Afgani. Pada sambutannya Sugeng menekankan bahwa fokus utama program ini adalah bagaimana IPDMIP dapat mendorong Penyuluh pertanian dan staf lapangan agar dapat mengawal petani.
"Kita ini sebagai penyuluh adalah garda terdepannya untuk petani, sehingga dilapangan petani mendapatkan upgrade skill maupun ilmu-ilmu baru dari penyuluh dan staf lapangan” pungkasnya.
Dalam menyampaikan sambutan sugeng juga menyampaikan “Ada sebutan untuk penyuluh yang sering saya terapkan waktu menjadi penyuluh yaitu simatupang, siang malam tunggu panggilan.
"Maka itu kita sebagai penyuluh harus siap untuk kelapangan untuk bertemu petani” ungkapnya.
Peserta Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan bagi penyuluh dan staf lapangan tingkat lanjut angkatan I berjumlah 30 peserta, dari Sulawesi Selatan, Kabupaten Bone 15 orang, Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Dompu 15 orang.
Dan untuk Peserta Literasi dan Edukasi Keuangan bagi penyuluh dan staf lapangan tingkat lanjut angkatan II sebanyak 30 orang peserta yang berasal dari Sulawesi Selatan, Kabupaten Soppeng 15 orang, dan Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Bima 15 orang.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyuluh dan staf lapangan tentang keuangan pedesaan melalui pelatihan literasi dan edukasi keuangan serta membangun kapasitas penyuluh dan staf lapangan dalam memberikan pelatihan kepada rumah tangga petani terpilih.
Narasumber dan Fasilitator pada pelatihan ini direncanakan berasal dari Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku, metode yang digunakan yaitu metode Pendidikan Orang Dewasa (POD) dan dilakukan berdasarkan Experiencing Learning Cycles (ELC) yang meliputi Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan Penugasan.
(tim humas bbppbk- ILhm/AL)