Soppeng, Kabartujuhsatu.news,- Ikatan Mahasiswa Pelajar Soppeng Koperti Unhas menggelar dialog kebudayaan yang di langsungkan di gedung pertemuan masyarakat kabupaten Soppeng, Selasa (26/7/2022).
Kegiatan dialog ini bertajuk, "Pentingkah Kebudayaan di Era Millenial ?".
Kegiatan ini diawali dengan menampilkan tari 3 etnis dengan music salah satunya Bulu Alauna Tempe serta lantunan ayat Alquran, lagu Indonesia raya dan mars IMPS Unhas.
Dalam dialog ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Soppeng Ir H Lutfi Halide selaku Keynote Speaker mewakili Bupati Soppeng.
Selain itu juga di hadiri Nara sumber kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Sulawesi Selatan (BPNB) Andi Syamsu Rijal, S.S, M.Hum, Kepala Disdikbud kabupaten Soppeng yang di wakili oleh Dr Karim, S.Pd, M.Pd kepala Bidang kebudayaan Disdikbud kabupaten Soppeng, PIC Desa Pemajuan kebudayaan wilayah Sulselbar Arisal, M.Pd, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Koperti Unhas, Dedy Muhammad Iqbal serta para undangan yang terdiri dari pemerhati kebudayaan dan, para mahasiswa, siswa siswi dari berbagai sekolah menengah atas dan kejuruan dalam wilayah kabupaten Soppeng.
Dalam kegiatan ini sebagai moderator Rehan yang diketahui merupakan duta anak asal kabupaten Soppeng.
Ketua panitia Ummi Sofya dalam laporannya mengatakan, " kegiatan ini bertujuan agar para generasi selanjutnya mengetahui budaya lokal dan digemari.
Dikesempatan itu, Ummi Sofya juga mengucapkan terimakasih kepada pemerintah daerah kabupaten Soppeng yang telah mensupport kegiatan ini begitu pula kepada sponsor dan steering Commitee serta seluruh panitia.
Sementara itu Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Koperti Unhas Dedy Muhammad Iqbal dalam sambutannya mengatakan," kegiatan ini merupakan manifestasi IMPS Koperti Unhas atas kecintaan kebudayaan di bumi Latemmamala.
Semoga kebudayaan di kabupaten Soppeng lebih eksis setelah kegiatan ini dan kepada seluruh kelompok kebudayaan terus tumbuh dan berkembang utamanya sanggar-sanggar seni yang ada, imbuhnya.
Selain itu Iqbal berharap kepada masyarakat Soppeng agar lebih mencintai lagi kebudayaan yang ada di kabupaten Soppeng dan melestarikannya, jelasnya mengakhiri.
Dikesempatan yang sama Wakil Bupati Soppeng Ir H Lutfi Halide saat menyampaikan sambutannya dalam pembukaan kegiatan dialog ini mengatakan, Sangat mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan ini, ujarnya.
Namun dikesempatan itu Wabup Soppeng Lutfi Halide sedikit mengingatkan kepada panitia agar kegiatan ini jangan sekedar melakukan kegiatan saja namun ada penerapan inovasi ada aksen.
Wabup Soppeng Lutfi Halide juga menantang para mahasiswa untuk menciptakan lagu misalnya bulu alaona Sewo dan lainnya, tuturnya.
Selain itu Wabup Soppeng juga menyampaikan budaya yang ada di Soppeng agar bersama-sama melestarikan seperti halnya Massure dalam rangkaian budaya Pertanian.
Wabup Soppeng Lutfi Halide juga menghimbau agar kegiatan seperti ini semestinya menghadirkan para pakar budaya dan resumenya ke dinas terkait agar ada hasil dan tidak ada lagi keraguan terkait budaya khususnya di kabupaten Soppeng, katanya.
Lutfi Halide juga membeberkan bahwa dirinya juga membuat tiktok dengan lagu-lagu daerah yang didalamnya ada makna memberikan semangat, ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan terkait istilah mappanini sebelum melakukan hajatan turun sawah yang berarti untuk mengetahui tanda-tanda sebelum melakukan kegiatan yang dikaitkan dengan ilmu pengetahuan.
"Budaya-budaya seperti itulah yang perlu kita gali, katanya.
Wabup Soppeng juga membeberkan mimpinya ketika orang keluar dari bandara ada nampak budaya-budaya Soppeng begitu juga di hotel-hotel, ujarnya.
Desa Timusu dengan nasu palekkonya, Mattabulu dengan budaya wisatanya juga menjadi bahasan Wabup Soppeng dalam sambutan itu.
Terakhir wabup Soppeng Lutfi Halide berharap kegiatan ini melahirkan rekomendasi dan untuk kedepan kegiatan seperti ini hendaknya melibatkan banyak stakeholder, pungkasnya.
(Red)
