Gowa, Kabartujuhsatu.news,-Penyuluh Pertanian dinilai memiliki peran penting untuk meningkatkan produktivitas, sekaligus mendukung pembangunan pertanian. Peran penyuluh pun cukup besar untuk merealisasikan target pemerintah, khususnya peningkatan produktivitas.
Untuk meningkatkan kualitas penyuluh, karena itu Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong sertifikasi calon PPPK penyuluh pertanian.
Sertifikasi kompetensi penyuluh meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja.
Hal ini dinilai sangat penting guna mendukung tugas di lapangan sekaligus menyikapi salah satu kendala yang dihadapi dalam kegiatan penyuluhan pertanian yaitu jumlah tenaga yang masih sangat kurang.
Saat ini BBPP Batangkaluku tengah melaksanakan Sertifikasi Kompetensi Profesi Penyuluh Pertanian Level Supervisor di ikuti sebanyak 70 orang peserta yang merupakan calon PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) berasal dari 6 Provinsi se Sulawesi antaranya, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Gorontalo yang berlangsung selama 4 hari dari 13 s/d 16 September 2022. Kamis 15/19/2022.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penyuluh merupakan ujung tombak pembangunan pertanian.
“Sehingga perlu didorong pelaksanaan sertifikasi kompetensi bagi calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) penyuluhan pertanian,” tutur Mentan SYL.
Sementara itu, Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan sertifikasi kompetensi sangat diperlukan bagi calon ASN PPPK penyuluhan pertanian.
“Sertifikasi kompetensi merupakan proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar internasional dan/ atau standar khusus," jelas Dedi.
Kepala BBPP Batangkaluku, Muhammad Sidiq mengatakan bahwa uji kompetensi ini tidak hanya secara teknis, tapi juga kemampuan mengorganisasi pekerjaan, mengaktualisasikan nilai kebaikan dalam kehidupan, kemampuan komunikasi dialogis dua arah, membangun jejaring kerja dan mengorganisasikan petani secara khusus.
"Dan yang terpenting adalah merevolusi budaya kerja penyuluh pertanian sehingga menumbuhkan nila-nilai positif dalam kehidupan bermasyarakat terutama kepada petani secara langsung.
Sertifikasi ini merupakan substansi teknis yang sangat di butuhkan oleh seorang penyuluh pertanian.
Kepala Balai juga menghimbau kepada seluruh peserta pelatihan agar terus menerus mengasah ilmunya, tidak sampai disini saja terutama tentang perkembangan Ilmu Teknologi.
Suhirmanto sebagai Liet Asesor perwakilan dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kementan sangat menyarankan kegiatan sertifikat ini agar bisa menjadi pembuktian sebagai penyuluh pertanian yang kompeten.
Beliau juga berpesan agar peserta memanfaatkan kegiatan assesmen ini dengan maksimal.
Asesor ini tugasnya untuk mengeksplore kemampuan peserta, bukan untuk mengagalkan.
Nantinya mutu dan profesionalisme kita sebagai pelaksana diakui.
(Red/K71/**)