Diskusi Media" Bertajuk Sulsel Menuju Puncak Prestasi Harapan dan Tantangan
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Diskusi Media" Bertajuk Sulsel Menuju Puncak Prestasi Harapan dan Tantangan

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 24 September 2022, September 24, 2022 WIB Last Updated 2022-09-25T03:56:59Z
    masukkan script iklan disini

    Makassar, Kabartujuhsatu.news, - Dewan Pengurus Daerah Makassar Jurnalis Online Indonesia (JOIN) bersama Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Sulawesi Selatan, sukses menyelenggarakan diskusi media di Kafe Baca Jalan Adhyaksa nomor 2 Makassar, Sabtu 24 September 2022.

    Acara Diskusi Media, Media Diskusi di inisiasi penuh oleh DPD JOIN Makassar ini, mengambil tema "Sulawesi Selatan Menuju Puncak Prestasi Harapan dan Tantangan" dengan menghadirkan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan dan diwakili oleh Prof. Dr. H. Wasir Thalib, M.Si dan Dr. Ahmad Rum Bismar, M.Pd.


    Acara diskusi media ini, merupakan sesi ke 5 dari rangkaian acara Diskusi Media Media Diskusi dengan pengarah diskusi Arwan D. Awing (Humas DPW JOIN Sulsel).

    Sebagai pembicara pertama, Prof. Wasir membuka dengan pemaparan terkait Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Bulukumba yang akan berlangsung pada tanggal 22 Oktober hingga 30 Oktober 2022.

    "Jadi apabila kita hitung sisa 28 hari lagi, namun kita masih terkendala pada pendanaan. Karena KONI Sulsel itu hanya mendapat dana hibah dari Pemprov sebesar 5 M, padahal diketahui 1.6 M dana tersebut kita pakai untuk membayarkan utang kegiatan lalu, jadi sisanya itu sebesar 3.4 M yang digunakan untuk pembiayaan Porprov," ucapnya.

    "Apabila kita berkaca pada Porda 2018 di Pinrang, dana yang disediakan sekitar 20 M dan yang terserap untuk kegiatan Porda itu sekitar 12 M, tentu itu menjadi tantangan bagi KONI," ulas Prof Wasir.

    Ditambahkan pula, tantangan berikutnya yaitu kurangnya turnamen, kurangnya kualitas latihan para atlet dan tentu kesejahteraan para atlet di Sulsel.

    "Faktor kesejahteraan inilah yang membuat para atlit kita bermigrasi ke daerah lain, padahal Sulsel merupakan pencetak atlet," kuncinya.


    Sementara itu Dr. Ahmad Rum yang akrab disapa Rum ini, menyoroti terkait sistem kepelatihan.

    "Untuk mendapatkan atlet berprestasi tentu dibutuhkan sistem kepelatihan berbasis saintific atau berbasis ilmu pengetahuan. Tentu ini tak lepas lagi dari pendanaan bagi olahragawan kita," terangnya.

    "Contohnya saja untuk pemeriksaan doping saja, mesti kita kirim ke Korea, tentu ini memakan waktu dan kita telah kalah dari Thailand dan Malaysia yang telah memiliki tes doping ini," terangnya.


    "Saat ini, kita telah bergeser dari sistem amatir ke sistem profesional yang mana pendanaan sangat penting pada bidang olahraga profesional. Contohnya saja, sewaktu PON Papua, atlet Sulsel itu hanya diberi bonus 150 juta bagi peraih medali emas sedangkan tuan rumah Papua diberi bonus 1 M, tentu sebagai atlet profesional mereka memilih mutasi ke daerah tersebut, demi kesejahteraannya," lanjut tenaga pengajar di UNM ini.

    "Jadi untuk mencapai prestasi itu sangat mahal dan butuh biaya yang besar dan ini harus dipahami oleh pemerintah serta DPRD Sulsel," tutupnya.

    Dalam diskusi ini, para peserta sangat antusias untuk bertanya, apalagi setelah mendengar realita dari pendanaan KONI yang sangat kecil padahal akan membuat event Porprov.

    Seperti yang disinggung oleh Syamsul Rijal dari Gowa serta Sry Syahril yang juga Ketua JOIN Makassar.

    Sementara itu penanya dari Bantaeng, Alimin DS membahas masalah koordinasi antar lembaga yang diharapkan lebih terjalin dan terbuka agar masalah terkait pendanaan teratasi.

    Sedikit berbeda dikemukakan oleh Rusdin Tompo yang membahas terkait tokoh masyarakat yang membina cabang olahraga, agar beban KONI dari segi pembinaan dan pendanaan berkurang.

    Demikian pula halnya dengan Sainuddin Sila yang menyoroti terkait banyaknya venue-venue pertandingan yang sudah tidak layak untuk dipakai.

    Acara Diskusi Media Media Diskusi ini juga diselipkan dengan pembacaan puisi berjudul Petinju karya Mahrus Andis yang dihantarkan oleh moderator.

    Ada sedikit terbersit keharuan ketika moderator meminta kepada para peserta diskusi untuk membacakan surah Al Fatihah kepada Almarhum Abdi Satria wartawan olahraga senior Sulsel.


    Acara kemudian ditutup dengan pemberian piagam penghargaan kepada pemateri disertai foto bersama oleh para peserta diskusi.

    Turut hadir DPD JOIN Gowa, Ketua dan pengurus DPD JOIN Bantaeng, para seniman, akademisi, Koordinator penulis SatuPena Sulsel serta beberapa unsur masyarakat.

    (Red/**)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini