Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Hasil survei KedaiKOPI terbaru menunjukkan popularitas pemimpin perempuan naik menjadi 55,5 persen dibandingkan November 2021 yang hanya 34,2 persen. Elektabilitas Ketua DPR Puan Maharani pun ikut terkerek.
"Namun masih terdapat masyarakat yang enggan memiliki presiden perempuan.
"Alasannya karena masih ada perbandingan kompetensi laki-laki dengan perempuan dalam memimpin," kata Senior Researcher Lembaga Survei KedaiKOPI Ashma Nur Afifah, dikutip hari ini, Minggu. 11 September 2022.
Adapun alasan responden memilih politikus PDI Perjuangan itu menjadi presiden adalah Puan dinilai sosok yang tegas, berani, dan cerdas.
Elektabilitas Puan Maharani mencuat di wilayah perdesaan sebesar 54 persen sedangkan di perkotan 46,4 persen.
Berdasarkan hasil survei yang diumumkan pada Sabtu, 3 September 2022, Puan Maharani yang elektabilitasnya biasa berada di 1-2 persen melompat masuk empat besar calon presiden dengan elektabilitas tertinggi.
Menurut simulasi empat nama calon presiden (capres) berdasarkan pemetaan jenis wilayah yang dilakukan KedaiKOPI, Puan Maharani hanya kalah elektabilitas dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Ketua Umum Partai Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam catatan sejarah Indonesia, Presiden RI pernah sekali dijabat oleh perempuan yakni Megawati Soekarnoputri (2001-2004), yang juga ibunda Puan Maharani. Megawati juga menjabat Ketua Umum PDI Perjuangan.
Partai itu disebut-sebut akan mengajukan Puan Maharani menjadi Capres 2024.
Apakah Puan Maharani bisa mengikuti jejak ibunya?
(Red/K71/Tempo)