Makassar, Kabartujuhsatu.news,-Dalam upaya meningkatkan Keterampilan Penyuluh Pertanian Pendamping Program READSI Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku melaksanakan Pelatihan Teknis Multimedia dan Teknologi Informasi Penyuluhan Pertanian Program Readsi
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, saat ini kita telah masuk di era teknologi digital, sehingga perlu beradaptasi dalam memanfaatkan peluang dan memenangkan kompetisi.
Para Penyuluh mengambil peran penting, khususnya dalam bidang pertanian melalui berbagai kegiatan yang produktif.
"Pertanian saat ini tidak sama lagi dengan pertanian sebelumnya.
"Kita masuk pertanian internet of things menggunakan artificial intelligence, satelit sudah main. Intinya pertanian itu keren," ujar Mentan Syahrul.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi yang menjelaskan jika hal terpenting yang harus dilakukan saat ini meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM pertanian.
"Mengapa penting? Karena SDM adalah faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas. Jika ingin produktivitas meningkat, berarti tingkatkan dahulu kualitas SDM-nya," tutur Dedi.
Dedi berharap penyuluh pertanian dapat sebagai inovator yang menyampaikan teknologi kepada petani dan dapat sebagai konsultan agribisnis.
Di samping itu, para penyuluh harus saling berinteraksi antar-kabupaten agar dapat meningkatkan ide-ide yang bermanfaat bagi petani.
Kegiatan pembukaan ini dilaksanakan di Hotel Grand Palace, Makassar.
Pelatihan Teknis Multimedia dan Teknologi Informasi Penyuluhan Pertanian Program Readsi diikuti peserta sebanyak 54 orang, yang terdiri dari masing-masing 18 orang penyuluh pertanian pendamping program READSI Kabupaten Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 21-27 september 2022.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Ir. Imran Jausi, M.Pd juga mengatakan, pada era digitalisasi seperti sekarang kompetensi para Penyuluh Pertanian harus ditingkatkan, terutama dalam pemanfaatan teknologi digital.
“Penggunaan multimedia dalam proses penyuluhan ini sangat efektif.
"Penyuluh harus bisa apa saja karena yang dihadapi bukan petani model dulu namun petani muda milenial yang paham teknologi,” jelasnya.
Apalagi, lanjutnya, para penyuluh pertanian ini turun ke lapangan dan berhadapan langsung dengan para petani sebagai target ajar.
Sehingga, mereka harus dibekali dengan kemampuan dan kompetensi yang memadai sesuai kebutuhan para petani.
Sebagai penutup Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Imran Jausi menyampaikan menjadi kegiatan yang menarik untuk kedepannya, jadi pekerja kita ini pekerja yang menembus langit, membangun sebuah learning space.
Semoga pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan ketrampilan digital dalam mendukung Pertanian diIndonesia, pungkasnya.
(tim humas bbpp-bk/ILhm/AL)