Jakarta, Kabartujuhsatu.news,-Kebijakan Pemerintah mengalihkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) turut ditanggapi oleh Ketua STAI Al Badar Cipulus Purwakarta.
Menanggapi isu tersebut, Hadi Musa Said, yang juga Pengasuh Asrama Bumi Nusantara Pesantren Cipulus Purwakarta mengajak seluruh pihak dan masyarakat untuk melihat secara jernih permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia.
"Perlu diakui bahwa Indonesia mengimpor BBM dari luar untuk itu, Indonesia mengikuti harga pasar BBM dunia yang jika dilihat sangat tinggi pasca perang Rusia - Ukraina.
"Sampai di sini, saya kira kita semua bisa dipahami bahwa subsidi terhadap BBM yang nilainya membengkak dan membebani tidak boleh terus dipertahankan, tegasnya, harus dicarikan jalan keluar terbaiknya, termasuk pengalihan subsidi menjadi bantuan langsung kepada masyarakat.
"Permasalahannya adalah akan diarahkan kemana subsidi ini". Ujar Pengasuh Asrama Bumi Nusantara Ponpes Al Hikamussalafiah Cipulus Purwakarta tersebut subsidi masyarakat yang sebelumnya diarahkan pada BBM tidak boleh dihilangkan, tetapi harus disalurkan pada mekanisme kebijakan baru yang lebih efektif, dan harus dikawal dengan ketat untuk penyaluranya, dannkami malah berharap subsidi pendidikan pertanian dan kesehatan harus ditingkatkan.
Langkah pemerintah mengalihkan subsidi untuk membantu masyarakat kecil dirasa sudah tepat.
"Hal ini telah memenuhi kaidah efektifitas karena subsidi BBM menyedot anggaran luar biasa dan umumnya banyak dinikmati kalangan ekonomi menengah ke atas." Ujarnya.
Namun demikian, dirinya mengatakan bahwa mekanisme pengalihan subsidi ke masyarakat miskin juga perlu ditangani secara tepat.
"Penyalurannya harus dilakukan secara rill kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan" tandasnya.
(Red/Ali)