Sragen, Kabartujuhsatu.news,-Puluhan Ketua Pencak silat dari PSHT, IKSPI, Pagar Nusa (PN), Tapak Suci, Perisai Diri (PD), Garuda Sakti, Cempaka Putih, Persinas Asad, Kumbang Malam dan Ketua FKPPS Ranting (Forum Komunikasi Pencak Silat Sragen) di 20 Kecamatan se Sragen malam ini berkumpul di Aula Guyub Rukun Makodim 0725/Sragen. Perlu diketahui FKKPS dikukuhkan oleh Bupati Sragen pada 18/7/2020 lalu yang bertujuan untuk menjaga Kabupaten Sragen tetap aman dan kondusif. Sabtu Malam (17/09/2022).
Kedatangan mereka karena memenuhi Undangan Kodim 0725/Sragen dalam rangka Sarasehan Forkopimda bersama FKPPS Kabupaten Sragen dengan tema "Menjaga dan Mencintai Bumi Sukowati".
Dalam kegiatan dihadiri oleh Suparno Ketua DPRD Sragen, Dandim 0725/Sragen Letkol Inf Yoga Yastinanda, S.I.P, Kapolres Sragen AKBP Pitter Yanottama, SH, SIK, MH, Kasdim Sragen Mayor Inf Wijiono, Sutiyono, SH Ketua Pengadilan Negeri, Kakorum Yonif Raider 408/Sbh Lettu Inf Simanjuntak, Heru Agus Santoso Ketua FKPPS Sragen, Danramil dan Perwira Staf Kodim Sragen serta tamu undangan.
Dalam sambutannya Letkol Yoga Mengatakan bahwa sengaja menggelar acara ini untuk bertatap muka dengan Forkopimda, agar saling mengenal dan saling berinteraksi.
"ini adalah acara rutin dalam rangka meningkatkan sinergitas Ketua perguruan pencak silat se Kabupaten Sragen, dengan saling mengenal akan tercipta Kondusifitas di wilayah Kabupaten Sragen, dengan komunikasi yang baik antar pengurus perguruan silat, saya yakin tidak lagi ada konflik atau perselisihan yang bisa mengganggu kenyamanan dan ketenteraman bersama" Ujar Dandim.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kapolres Sragen bahwa kunci Kondusifitas adalah Komunikasi, Kapolres berharap para ketua perguruan bisa meredam situasi di tingkat bawah.
Ucapan terima kasih datang dari Heru Agus Santoso Ketua FKPPS Sragen. Ia mengapresiasi dan berterimakasih Kepada Dandim Sragen yang telah menggelar kegiatan sarasehan.
Dalam acara juga diberikan cinderamata kepada para ketua perguruan pencak silat yang hadir. Acara ditutup dengan ramah tamah dan obrolan santai.
(Agus Kemplu)
