Didukung Kementan, Siswa Siswi Sekolah Dasar Belajar Pertanian Sejak Dini
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Didukung Kementan, Siswa Siswi Sekolah Dasar Belajar Pertanian Sejak Dini

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 27 Oktober 2022, Oktober 27, 2022 WIB Last Updated 2022-10-27T14:47:31Z
    masukkan script iklan disini

    Gowa, Kabartujuhsatu.news,-Outing Class merupakan metode belajar yang mengajarkan kepada siswa untuk lebih dekat dengan alam dan lingkungan sekitar.

    Dengan menerapkan metode belajar tersebut diharapkan siswa dapat memiliki keterampilan, keahlian dasar tertentu serta siswa dapat lebih menghargai alam.

    Hal tersebut merupakan salah satu tujuan 129 siswa dari Sekolah Dasar Katolik ST. Joseph Rajawali Makassar mengunjungi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku agar dapat lebih mengenal alam dan lingkungan sekitar utama bidang pertanian. Kamis (27/10/2022).

    Salah satu Guru dari SD. ST. Joseph Rajawali, Gabriella, mengatakan tujuan kami kesini adalah untuk mengenalkan lingkungan disekitar mereka, terutamanya di bidang pertanian”, Ujarnya.

    Dikatakannya,"Saat ini, kami membawa siswa-siswi kelas 3 dan 4, kesan yang kami dapatkan sangat luar biasa sekali Good BBPP Batangkaluku, Kata Dia.

    Diterangkan bahwa" disini kami mengajarkan anak-anak tentang banyak hal terkait alam.

    Mengenali alam, dan bisa tahu serta mau berbecek-becek, jelasnya.

    "Anak siswa kami tidak hanya mengenal dari buku saja dan atau tidak hanya diketahui dari internet, namun disini anak kami bisa tahu dan melihat langsung yang mana tanaman padi, yang mana kangkung, terangnya.

    "Bahkan bisa pegang langsung tanaman yang ada di lokasi BBPP Batangkaluku.


    "Tak hanya itu namun juga dapat berbaur dengan alam, tandasnya.

    "Sebagai saran juga agar lebih dikembangkan lagi terkait jenis tanaman sehingga sangat baik apabila tanamannya diperbanyak lagi, tutur Gabriella.

    "Dan untuk BBPP Batangkaluku secara keseluruhan menurut saya sangatlah baik, akunya.

    Selama kegiatan kunjungan para siswa dibekali dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang mereka pelajari di sekolah.

    Pertanyaan seperti jenis sayuran apa yang ada, cara menanamnya sampai cara panen yang benar mereka ajukan pada petugas yang ada.

    Para siswa terlihat sangat senang dan antusiaas dalam mengikuti kegiatan ini.

    Pihak BBPP Batangkaluku sangat menyambut baik kunjungan tersebut dan telah menyiapkan berbagai kebutuhan kegiatan seperti: bibit cabai, lahan tanam, sayur kangkung dan bayam yang siap panen serta tenaga pendamping.


    Lebih lanjut Guru SD. ST. Joseph Rajawali, Gabriella ini menerangkan bahwa “Sangatlah seru kita bisa belajar di BBPP Batangkaluku, mulai dari menanam padi dan kangkung, tukas Dia

    "Kami juga sangat senang dengan olahan donat yang ada,” papar Yoseph sala satu siswa.

    Sementara itu, Sumarni sebagai salah satu Widyaiswara BBPP Batangkaluku yang menerima kunjungan ini mengatakan, “Ini sangat bagus bagi generasi muda untuk belajar dan mengenal dunia pertanian dan kami senang atas kunjungan ini, karena ini salah satu cara, mengenalkan pertanian pada anak didik sejak dini, katanya.

    Sumarni juga menyampaikan bahwa hal ini dilakukan dalam mendukung program-program kementerian pertanian, sebagaimana Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) pernah mengatakan bahwa“Keahlian bertanam itu bisa menjadi sebuah aset di masa depan, katanya.

    "Untuk itu, program Pertanian Masuk Sekolah (PMS) sangat penting dijadikan materi pembelajaran”, Imbuhnya.

    Hal senada disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi yang menjelaskan bahwa “Seluruh kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan akan mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial, salah satunya mendukung Program Pertanian Masuk Sekolah”, jelasnya.

    “Pertanian Masuk Sekolah sebagai upaya untuk mengenalkan pertanian kepada genarasi milenial Indonesia dan menarik minat mereka untuk terjun ke ke sektor pertanian,” tandasnya.

    Kata Dia, "Penting untuk di jelaskan kepada generasi milenial saat ini bahwa sektor pertanian tidak lagi identik dengan kemiskinan dan kotor.

    "Dan bertani bisa menjadi profesi yang menguntungkan dan tentunya semua dengan kerja keras.

    "Berbagai sekolah dasar, menengah dan atas menerapkan materi pembelajaran dengan mengenalkan pertanian sedari dini, pungkasnya mengunci.

    (AL/Ilhm)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini