Gowa, Kabartujuhsatu.news,-Kunjungan luar sekolah merupakan salah satu dari agenda Taman Kanak-Kanak Masita Makassar setiap tahunnya yang disebut program pembelajaran langsung atau yang lebih dikenal field trip, Meski harus rela berpanas-panasan, tak menyurutkan semangat dari puluha murid-murid ini belajar mengenal dunia pertanian.
Field trip kali ini mengajak sebanyak 32 murid TK Masita Makassar berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku.
Beragam pengetahuan baru didapatkan setiap murid, mulai dari mengenal apa itu jagung, bagaiamana cara menanam Jagung, mengenal sayuran hidroponik, buah naga, mengenal buah terong hingga memanen secara langsung. Gowa. Kamis. 20/10/22 .
Seperti keseruan yang terlihat ketika murid-murid diajak memasuki laboratorium pengolahan hasil pertanian, para siswa tampak tak sabaran ingin menikmati olahan donat dari kentang yang disuguhkan oleh pendamping pengolahan hasil, sembari menyimak penjelasan tentang berbagai macam buah dan sayur disekitar kita yang bisa diolah menjadi anekan macam makanan, seperti kue dan minuman yang mereka juga bisa langsung nikmati saat itu, membuat para siswa ini saling mengacungkan tangannya untuk bisa mendapatkan serta mencoba lebih dahulu olahan minuman yang terbuat dari susu kedelai.
Kepala TK Misata Makassar, Endriasari mengatakan tujuan kegiatan ini adalah agar siswa dapat mengenal lingkungan alam. Dengan adanya kunjungan ini mereka banyak melihat dan belajar hal-hal secara langsung contohnya pohon durian, buah naga, panen langsung terong. Mereka juga mengetahui asal usul jagung yang selama ini hanya mereka nikmati buahnya saja.
“Mudah-mudahan di sekolah nanti ilmu ini mampu mereka aplikasikan juga bersyukur kepada penciptaNYA.”ujarnya.
Nurmalita Tentisari yang merupakan wakil ketua penguyuban TK Masita sangat merasa puas dengan pelayanan dan prosedur yang ada di BBPP Batangkaluku, menurutnya dengan kegiatan ini anak-anak mendapatkan pengalaman dan pelajaran yang banyak mulai dari pertanian hingga olahan hasil seperti donat dan susu kedelai. Ini menjadi pengalaman luar biasa buat kami dan para siswa.
“Dengan adanya pembelajaran langsung seperti panen terong, penanaman jagung, dan menikmati olahan hasil pertanian yang tidak mereka dapatkan di rumah maupun sekolah siswa mampu mengenal dan menghargai perjuangan petani dengan tidak menyia-nyiakan makanan mereka.”Harapnya.
Dari aksi field trip ini, Jamaluddin Al Afgani widyaiswara BBPP Batangkaluku yang mendampingi kunjungan ini mengatakan, murid-murid ini sangat antusias mengikuti serangkaian kegiatan yang dilakukan, dimana ada beberapa hal yang menjadi daya tarik bagi siswa, Misalnya di pengolahan hasil pertanian, para siswa berlomba-lomba dengan saling rebutan ingin mencoba donat dari kentang dan minuman yang terbuat dari susu kedelai, begitupun juga di lahan sayur terong mereka sangat menikmati bisa memanen sendiri buah terong yang mereka inginkan.
“Siswa terlihat lebih senang, terbukti mereka banyak bertanya langsung kepada para petugas yang ada.
"Hal ini tentunya berhasil memacu sisi keingingan tahuan siswa, terhadap dunia pertanian,” ujarnya.
Jamaluddin juga menyampaikan bahwa hal ini dilakukan dalam mendukung program-program kementerian pertanian, sebagaimana Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) pernah mengatakan bahwa“Keahlian bertanam itu bisa menjadi sebuah aset di masa depan.
"Untuk itu, program Pertanian Masuk Sekolah (PMS) sangat penting dijadikan materi pembelajaran."
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Seluruh kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan akan mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial, salah satunya mendukung Program Pertanian Masuk Sekolah.”
“Pertanian Masuk Sekolah sebagai upaya untuk mengenalkan pertanian kepada genarasi milenial Indonesia dan menarik minat mereka untuk terjun ke ke sektor pertanian,” ungkapnya.
Penting untuk dijelaskan kepada generasi milenial bahwa sektor pertanian tidak lagi identik dengan kemiskinan dan kotor.
"Bertani bisa menjadi profesi yang menguntungkan yang tentunya semua dengan kerja keras.
"Berbagai sekolah dasar, menengah dan atas menerapkan materi pembelajaran dengan mengenalkan pertanian sedari dini.
(Red/AL/Ilhm)