Sinjai, Kabartujuhsatu.news,-Ada hal yang dinilai perlu diusut tuntas oleh pihak yang berwenang, terkait dengan konstruksi pembangunan yang dianggarkan dari dana APBN melalui dan kegiatan aspirasi.
Dalam tulisan yang dilansir di media sniperjurnalis.com yang dinarasikan bahwa Kenapa tidak, galian pondasi dan metode pekerjaan sangat tidak berbanding lurus dengan sistem pengelolaan kegiatan yang menggunakan uang negara pada umumnya.
Terkait hal itu, sehingga patut diduga dan atau dapat dinilai sebuah perbuatan yang menjadi kasus yang telah menyimpang, ungkap sejumlah narasumber baru-baru ini.
Katanya, di lokasi terkuak, Papan proyek tidak ditemukan meski berukuran satu centi meter tak nampak.
Dari pantauan awak media, Pendamping Teknik konstruksi juga tidak standbay di lokasi yang diduga pekerjaan Amburadul.
Kegiatan konstruksi bangunan tersebut berlokasi di area persawahan milik warga di kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Menurut pekerja yang berada di lokasi, "kegiatan berjalan sejak bulan September 2022", ungkapnya Senin siang dilansir dari sniperjurnalis.com.
Awak media sniperjurnalis.com yang memantau di lokasi kegiatan pada senin siang (3/10/2022) melihat sejumlah pekerja tampak memasang mal.
Mal tersebut lalu diisi dengan ramuan Kontruksi yang semula diracik berjarak selompatan dari titik dimaksud.
Sedangkan galian bangunan pondasi saat awak media berada di lokasi sama pada gambar dalam berita terkini.
Sebelumnya pekerjaan bangunan yang dikerjakan pada bulan September lalu, ditemukan di permukaan dua sisi bagian dinding pondasi, terdapat sejumlah lobang.
Semen bercampur pasir sebagai perekat, mudah berjatuhan saat dicoba di sentuh dengan tangan.
Dari pantauan awak media saat di lokasi kegiatan, lantai bangunan belum dikerjakan meskipun ratusan meter bagian dinding sudah terealisasi (3/9).
Inisial MN membenarkan hal tersebut, "Lantai akan dikerjakan nanti bersamaan dengan plesteran dinding, ungkapnya saat dijumpai, Senin sore (3/10/2022).
Lantas, Lader program P3A ini (MN), tidak menapik temuan sniperjurnalis.com.
Dikatan dengan gamblang, bahwa Mal di lokasi betul digunakan pada kegiatan tersebut, dan Mal dipasang pada dinding bagian dalam saat pekerjaan berlangsung.
Bangunan yang telah jadi bulan lalu mudah retak, karena masih labil, ditambah faktor cuaca (matahari).
"Tapi nanti akan dipoles lebih lanjut melalui plasteran, katanya.
Dari penjelasan MN, pekerjaan proyek tersebut berukuran Volume panjang 316 meter dengan jumlah anggaran sebesar Rp195.000.000,-
Diketahui Sumber anggaran konstruksi bangunan tersebut berasal dari uang Negara melalui Aspirasi DPR-RI bekerja sama dengan instansi BWS Pompengan Jeneberang Makassar, Sulawesi Selatan.
Kegiatan tersebut dinamai Proyek saluran air P3A kegiatan tahun 2022, terang MN.
Dia mengatakan lebih lanjut dirinya baru dua kali kelokasi.
"Saya baru dua kali kelokasi, ujarnya sambil mengulit secara detail lokasi proyek tersebut.
Laporan Tim Sinjai
Sumber : SJC