Surabaya, Kabartujuhsatu.news, - Menindaklanjuti laporan dari Aliansi Madura Indonesia (AMI) perihal kosmetik LC Beauty yang sudah sangat luas peredarannya namun tidak mengantong izin dari BPOM, kali ini mendapat kecaman keras dari ormas kesukuan Madura ini.
Pasalnya, kinerja dari BPOM Surabaya dinilai terkesan kurang tanggap, bahkan dinilai enggan memberikan keterangan secara tertulis bahwa usaha kosmetik LC Beauty ini belum mengantongi izin.
Hal itu disampaikan oleh H. Niman selaku wakil ketua umum dari Aliansi Madura Indonesia dalam rilis tertulisnya ke redaksi kabartujuhsatu.news Sealasa (22/11/2022).
Dia memberikan intruksi keras, bahwasanya jika dalam kurun waktu 7x24 jam, BPOM enggan memberikan keterangan secara tertulis, maka dirinya akan menurunkan massa sebesar besarnya untuk menggelar aksi di BPOM, katanya.
"Kita sudah 2 kali datang kesini (AMI red), namun jawaban dari BPOM selalu sama, masih akan diteruskan ke atasan, dan akan segera ditangani, namun itu sudah 14 hari yang lalu, maka itu kita pertanyakan lagi, tuturnya.
Namun kata Dia, "Jika kita (AMI.red) tidak mendapatkan informasi lanjutan, kami akan turun aksi, ada apa ini, kenapa BPOM lemah, apa sengaja melemah," tandas H. Niman selaku wakil ketua umum Aliansi Madura Indonesia usai menanyakan kelanjutan laporannya di BPOM (21/11).
Dirinya juga menegaskan bahwa jika memang BPOM tidak mengeluarkan izin, dalam hal ini pihak LC Beauty terkesan memanipulasi data, agar terhindar dari pajak negara, duganya.
"Kita bayangkan, berapa kerugian negara yang ditimbulkan oleh kosmetik LC Beauty ini, apalagi ini bahannya banyak mengandung mercury yang mampu merusak sistem kulit wajah," pungkasnya.
(Red)