Medan, Kabartujuhsatu.news,-
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumut Imam Suyudi, melantik dan mengambil sumpah jabatan 11 Aparatus Sipil Negara (ASN) dalam Jabatan Administrasi di Jajaran Pemasyarakatan.
Ke 11 ASN yang dilantik di Aula Soepomo lantai V Kantor Wilayah Kemenkumham Sumatera Utara Jl. Putri Hijau Medan (Selasa, 08/11/22) tersebut, terdiri dari 6 Pejabat Eselon III, 4 Pejabat Eselon IV dan 1 Pejabat Eselon V
Dalam kesempatannya Imam mengingatkan kembali, pesan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. laoly agar selalu menjaga kesehatan jasmani maupun rohani sehingga dapat berkinerja secara produktif, melaksanakan perjanjian kinerja secara berkualitas dan akuntabel serta menyiapkan langkah antisipasi dan memitigasi risiko sedini mungkin untuk meminimalisir resiko.
Pejabat yang baru saja dilantik juga diingatkan agar tidak menyia-nyiakan jabatan yang sudah diamanatkan, menjalankan jabatan dengan sebaik-baiknya dengan penuh komitmen dan rasa tanggung jawab yang besar.
Jabatan yang akan dipertanggungjawabkan, sambung Imam, tidak hanya kepada bangsa dan negara, dan juga masyarakat, namun yang paling utama adalah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Jangan sia-siakan amanah ini, dan jangan pernah berlaku sewenang wenang sehingga merugikan institusi Kementerian Hukum dan HAM. Jangan bersikap aji mumpung, tapi bersikaplah rendah hati dan bertanggung jawab terhadap jabatan yang diemban,” lanjutnya
Dalam sistem birokrasi, promosi dan mutasi merupakan siklus dan dinamika organisasi yang wajar saja terjadi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan dan menggali potensi setiap jabatan serta meningkatkan kapasitas kelembagaan yang menjadi bagian dari pola pembinaan karier pegawai.
Mitos di Birokrasi yang menyatakan bahwa semakin lama menjabat akan semakin hebat tidak lah benar. Justru yang terjadi adalah sebaliknya, yakni semakin lama menjabat akan mengakibatkan kejenuhan sehingga pudarnya inovasi dan kreasi, serta kurangnya semangat perubahan kegiatan.
“Saya berharap para pejabat yang dilantik untuk membuka diri dan tidak tertutup terhadap masukan dan kritik, Karena Pemimpin harus menyiapkan diri menjadi pelayan masyarakat dan membutuhkan diri untuk menerima kritik dan masukan sehingga dapat membangun mentalitas dan kepercayaan diri yang kuat dalam menjalankan roda organisasi khususnya di Pemasyarakatan” kata Imam
Menurut Imam kedudukan dan jabatan bukan ukuran satu-satunya untuk menjadi sukses. Sukses terletak pada nilai-nilai pengabdian dan keteladan ditengah masyarakat.
Menutup arahannya Imam mengajak untuk ikut mensukseskan penyelenggaraan KTT G20, menunjukkan citra positif bangsa dan negara Indonesia kepada seluruh dunia.
“Jadilah motor penggerak organisasi untuk terus maju kedepan karena maju tidaknya Kementerian Hukum dan HAM berada ditangan kita semua. Terus gelorakan semangat bekerja dalam organisasi. Hasil pekerjaan yang kita laksanakan dengan baik, merupakan kontribusi yang berharga bagi pembangunan bangsa dan Negara sehingga menjadi Great Legacy terhadap estafet kepemimpinan selanjutnya.” tutup Dia. (AVID)