Gowa, Kabartujuhsatu.news,-Peringatan Maulid Nabi atau kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah momen untuk meneladani sifat-sifat seorang pemimpin terbesar di dunia yang pernah ada. Sikap dan pandangan hidupnya adalah tuntunan untuk menjadi manusia dan pemimpin-pemimpin yang baik.
Inilah pesan yang disampaikan Ustd. Takdir Khair, saat menjadi penceramah pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 144H yang digelar di Aula Hasanuddin BBPP Batangkaluku. Rabu (2/11/2022).
“Tema penting yang menjadi kajian pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hari ini adalah karakter kepemimpinan beliau yang patut menjadi contoh dan suri tauladan bagi pemimpin masa kini bahkan pemimpin-pemimpin masa yang datang,” Ustd. Takdir Khair.
Menurut Ustd. Takdir Khair dalam ceramahnya bahwa karakter kepemimpinan Rasulullah SAW akan menjadi contoh sampai akhir zaman. Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin yang kuat secara leadership sekaligus manajerial.
Diterangkannya, sebagai manusia, Nabi Muhammad adalah manusia biasa. Namun dalam sisi-sisi kehidupannya selalu menampilkan keistimewaan. Baik sebagai suami, ayah, pebisnis, pemimpin umat dan sebagainya. Pada setiap perannya, Nabi Muhammad memberikan teladan yang luar biasa.
“Maka, dengan memperingati Maulid Nabi ini, kita harus terus mengingat dan meneladani beliau untuk semakin mencintai serta berharap mendapatkan syafaatnya,” terang Ustd. Takdir Khair.
Peringatan tersebut dipimpin langsung oleh Muhammad Sidiq, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, dengan dihadiri oleh para seluruh Pegawai BBPP Batangkaluku beserta keluarga.
Kepala BPP Batangkaluku Muhammad Sidiq di kesempatan itu mengajak kepada seluruh pegawai untuk selalu meneladani sifat dan perilaku Nabi Muhammad SAW ini dalam kehidupan sehari-hari.
Beliau menuturkan bahwa dalam diri Rasulullah SAW ada keteladanan yang wajib dicontoh dalam membangun kualitas dan etos kerja yang maksimal, ujarnya.
Dikatakannya, 'Rasulullah selalu bekerja dengan cara terbaik, profesional, dan tidak asal-asalan, sehingga jika kita diberikan tugas maka dijalankanlah dengan penuh rasa tanggung jawab sehingga nantinya akan mampu menghasilkan produktivitas kerja yang maksimal pula.
'Kerja adalah Rahmat, kerja adalah amanah, kerja adalah ibadah dan kerja adalah pelayanan,'' tuturnya.
Senada yang sering disampaikan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang mengatakan bahwa Ditengah tantangan dunia yang semakin canggih, ditambah dengan adanya millennial disruption serta dipercepat dengan adanya pandemic, SDM Pertanian perlu meningkatkan kapasitas dan kompetensinya, serta harus memiliki moralitas dan BerAKHLAK agar kita bisa bekerja dengan baik”,ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
SDM Pertanian perlu meningkatkan kapasitas dan kompetensinya, serta harus memiliki moralitas dan BerAKHLAK agar kita bisa bekerja dengan baik”,ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Selaras dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi yang menyampaikan bahwa untuk mengimplementasikan core values BerAKHLAK secara utuh, maka sesuaikanlah perilaku yang relevan dengan konteks tugas kita masing-masing.
“Kita Tingkatkan Semangat dan Etos Kerja yang Ber-AKHLAK untuk Mewujudkan Hasil Karya yang Bermanfaat untuk Kemaslahatan Ummat”. Tegas Dedi.
(AL/IlHm)
