Banten, Kabartujuhsatu.news, - Melihat kondisi perekonomian saat ini dengan adanya ketidakpastian situasi ekonomi global yang akan menimbulkan ancaman resesi pada tahun 2023 khususnya di Provinsi Banten membuat Apindo tergerak untuk dapat melakukan komunikasi secara langsung dengan PJ Gubernur Banten
Hal tersebut merupakan harapan dunia usaha yang sebelumnya telah melakukan rapat koordinasi Se-Banten, ujar ketua Apindo Banten Eddy Mursalim Rabu 9/11 di Banten.
Dikatakan Eddy bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini banyak perusahaan di Provinsi Banten yang melakukan efisiensi serta semakin banyak juga perusahaan yang relokasi ke Provinsi Jawa Tengah mengingat Upah Minimum Kabupaten/Kota di sana hanya berkisar 1.8 juta hingga 2 jutaan Rupiah.
Senada dengan hal tersebut, sekretaris Apindo Banten Tomy Rachmatullah mengungkap bahwa berdasarkan data BPS Banten industri manufaktur berkontribusi tertinggi dalam PDRB Banten yaitu 30,26%.
Lebih lanjut Industri manufaktur ini yang tertinggi menyerap tenaga kerja (23%) namun pertumbuhannya jauh dari harapan
Namun industri manufaktur menghadapi pelemahan ekspor, menurunnya order, depresiasi rupiah, kenaikan suku bunga kredit, kenaikan bbm.
Sebagaimana diketahui jumlah pengangguran di Provinsi Banten saat ini sudah lebih dari setengah juta orang dengan nominasi urutan ketiga tertinggi nasional, untuk itu dirinya berharap ada sinergitas dan ruang komunikasi serta koordinasi yang lebih intens dengan Pemerintah Provinsi Banten melalui PJ Gubernur saat ini. Pungkasnya.
(Red/Y@fi)