Papua, Kabartujuhsatu.news,-Waktu Sidang Umum PBB Ke - 77 di bulan September 2022 di Kota New York USA, tidak ada delegasi Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang bisa masuk ke dalam gedung PBB.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pemuda Adat Saireri II, Ali Kabiay, ketika berada di New York, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.
"Saya menginap di hotel Westgate yang berjarak sekitar 150 meter dari gedung PBB, saya sama sekali tak melihat ada delegasi OPM yang masuk kedalam gedung PBB, ungkapnya.
"Selama saya di Westgate Hotel saya sempat melihat Benny Wenda melobi beberapa delegasi selama 3 hari berturut - turut di lobi hotel dan cafe westgate hotel namun hasilnya nihil, tidak ada delegasi dari berbagai negara yang mengijinkan tuan Benny Wenda masuk ke dalam gedung PBB," bebernya.
Menurutnya, sekarang fokus masyarakat global atau masyarakat internasional lebih fokus kepada pemulihan ekonomi baik ekonomi global serta ekonomi kawasan setelah melewati masa pandemic Covid - 19, kemudian masyarakat internasional juga lebih fokus kepada percepatan ekonomi di tengah berkecamuknya perang Rusia - Ukraina dan dampak perang Rusia vs Ukraina juga sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi global.
Masyarakat global serta negara - negara maju hingga negara berkembang sedang berkonsentrasi mencari solusi terkait ekonomi global yang sedang mengalami berbagai dinamika, makanya isu - isu referendum serta Papua Merdeka sudah tidak relevan lagi bagi masyarakat internasional.
"Saya melihat juga kondisi tuan benny wenda sepertinya dalam keadaan sakit karena wajahnya nampak agak pucat, mungkin tuan benny wenda kurang istirahat karena lebih sering berpikir tentang lobi - lobi internasionalnya yang sudah semakin kurang menarik dan sexi bagi beberapa negara - negara anggota PBB.
"Mungkin saja yang masih menarik adalah isu - isu pelanggaran HAM yang masih sering di gunakan oleh NGO - NGO asing yang menjadi buzzer bagi negara - negara maju yang memiliki kepentingan tertentu terhadap Sumber Daya Alam ( SDA ) suatu kawasan atau wilayah yang kaya akan SDA," tutur Ali Kabiay.
Pemuda yang juga menjabat Sekjen BMP RI Papua ini menganggap bahwa secara geopolitik Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis khususnya di kawasan pasifik, sebab Indonesia telah mampu melewati pandemi covid - 19 serta mampu meningkatkan akselerasi percepatan di bidang ekonomi dan infrastruktur walaupun dengan berbagai hambatan namun spirit atau semangat pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia patut di apresiasi dengan beribu - ribu doa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai amanat sila pertama di dalam "PANCASILA" yaitu " KETUHANAN YANG MAHA ESA".
"Sudah tentu hal - hal positif ini dilihat serta di lirik oleh negara - negara pasifik yang dulunya lebih sering mengkritik Indonesia di forum - forum Internasional termasuk di sidang umum PBB misalnya negara Vanuatu sudah tidak lagi menekan Indonesia terkait persoalan Papua.
"Hal ini tentu merupakan langkah besar serta langkah yang positif bagi pemerintah lebih khususnya pemerintahan Presiden Jokowi, berbagai penilaian positif tentang Indonesia sudah tentu harus di dukung oleh semua elemen bangsa Indonesia, baik yang ada di dalam negeri maupun yang berada di luar negeri, " katanya.
"Saya juga mengingatkan kepada teman - teman dan sahabat khususnya para generasi muda Indonesia yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, mari kita bersama - sama membangun relasi yang baik tanpa membeda - bedakan agama, suku, ras serta warna kulit mari kita bercerita suatu moderasi yang positif tentang negara kita Indonesia, negara yang besar, negara yang kaya - raya ini, mari kita memberikan gambaran yang positif tentang Indonesia kepada seluruh masyarakat Internasional bahwa kita bangsa Indonesia masih tetap hidup berdasarkan falsafah negara kita yang sangat luar biasa yaitu PANCASILA," pungkasnya.
Selamat Hari Sumpah Pemuda ke - 94 Tahun ( 28 Oktober 1928 - 28 Oktober 2022 ).
Tuhan beserta kita.
Oleh : Ali Kabiay
Ketua Pemuda Adat Saireri II
Ketua DPD PMT Provinsi Papua*
Sekjen BMP RI Papua