Jakarta, Kabartujuhsatu.news,-Fenoména Anies sangat mengejutkan situasi politik dalam negeri dan menggetarkan oligarki Cina Komunis dan anak dan cucu komunis Cina, keturunan PKI yang habis-habisan mendukung rezim Jokowi.
Kemunculan Anies Baswedan, sangat Mencengangkan dan mencemaskan situasi kondisi politik dalam negeri bagi lingkaran rezim penguasa beserta para pendukung dan penjilatnya yang sudah seperti kesurupan syetan.
Berbagai cara halus dan kasar telah dilakukan oleh rezim penguasa lewat aparat penegak hukum (APH) dan Keamanan.
Bahkan dengan melanggar Kode Etik Ketidakpatutan pun berusaha dicari-cari Kesalahannya.
Mulai dari masalah Dugaan Pelanggaran Protokol Kesehatan HRS, Kebijakan Pembangunan Sumur Resapan, dugaan Penyimpangan Anggaran APBD, Mempersalahkan Jakarta International Stadiom (JIS) hingga PSSI dilarang menggunakan Stadion JIS dan yang terakhir mempermasalahkan Sirkuit International Balap Mobil Formula-E yang Sangat Sukses, hingga rencana pengkaitan dukungan kelompok teroris, radikal-radikul, yang semuanya termentahkan.
Bahkan sebaliknya, situasi politik nasional bergerak bak bola liar, disaat dengan style yakinnya Jokowi Deklarasi 3 Periode (Big Data, False Flag, kampanye semu pendukungnya), muncul Tsunami Dahsyat di Seluruh Pelosok Negeri atas di Tetapkannya Anies Baswedan sebagai Capres 2024 oleh Partai NasDem.
Kemudian, hampir di seluruh Pulau Jawa terjadi _gempa hebat_, karena para Tokoh Agama/Masyarakat/Nasional beserta para Pendukungnya di DKI, Jabar, Jateng (termasuk Solo Raya dan Semarang), Pantura Jatim dan Madura justru mendeklarasikan langsung dan diikuti pemasangan ribuan baliho dan bendera "Anies Presiden 2024" dan mengubur baliho/poster milik pengusung Jokowi, Ganjar, Puan, Andhika, Airlangga Hartato, Erik Tohir, bahkan Prabowo.
Dan yang mengerikan, bagi para pecundang politikus yang telah melakukan Politik Identitas "sok Islami ala Kadrun", dengan pola Blusukan ke Ponpes, Madrasah milik NU, sok akrab dengan para Kyai-kyai NU dan menawarkan bantuan ke Ormas NU.
Tiba-tiba, politik identitas tebar pesona ala (Ganjar, Erik Tohir, Puan, Airlangga, Prabowo), tersapu habis oleh "topan dahsyat" atas kehadiran Anies Baswedan yang hanya berpakaian resmi batik dan senyuman "Khasnya" yang tepat mendarat di jantungnya umat muslim dari kalangan NU Garis Lurus di wilayah Gerbang Kertosusila dan Seluruh Indonesia pada umumnya.
Hampir keseluruhan kyai-kyai NU kondang, santri dan Masyarakat hadir. Bukan hanya sekedar menyambutnya, bahkan ramai-ramai deklarasi "Anies Presiden 2024".
Hal ini pada akhirnya menumbangkan Analisa Poling mayoritas kemenangan Ganjar, Puan, Erik Tohir dan Prabowo, oleh kelompok Survey Rekayasa (maaf: Survey Abal-Abal) .
Fenomena Anies Baswedan, walaupun dengan segala rekayasa untuk ditenggelamkan atas pengaruh dan kekuatan dana dari para cukong hitam kelompok Taipan dalam negeri dan sokongan negeri Cina Komunis, pada Kenyataannya tidaklah berhasil.
Bahkan Anies semakin di gembosi, semakin namanya melejit.
Termasuk dukungan penuh, justru datang dari WNI keturunan Cina non taipan gangster, dan kelompok lintas agama lainnya.
Fakta mengejutkan,
Cina sebagai _mastermind_ fenomena pencitraan Jokowi 2014 yang bertujuan untuk menawarkan dan memuluskan utang Luar Negeri serta Proyek OBOR/BIN, merasakan gentar atas _bola liar_ dari fenomena kemunculan Anies tersebut.
Diawal Musim Dingin 2022, di Gedung Negara dibawah Potret Besar Mao Zedong, Presiden Xie Jinping bersama Pejabat Pakar Strateginya membahas tentang Analisa Pemilu 2024, dan resiko terhadap Cina bila sosok Anies Baswedan sebagai Pemenangnya.
Beberapa hal yang pada akhirnya bisa menggetarkan dari sosok Anies tersebut :
1. Pakar ASEAN mengemukakan kekhawatiran tentang pergeseran pendukung poros menuju ke tengah-tengah (Non Blok), dan mempengaruhi landscape politik kebijakan "Indo-Pasifik".
2. Pakar ASEAN juga mengemukakan, bakal terjadi deal-deal peninjauan ulang bisnis pembangunan infrastruktur dan kegiatan pertambangan Indonesia-Cina.
3. Pakar Indonesia menyatakan, akan berakhirnya kegiatan pembangunan infrastruktur, sama nasibnya seperti kasus Negara Malaysia (di mangkrakan dan menolak pembiayaan), dimana dianggap tidak fair dan merugikan Negara.
Pakar Indonesia juga memberikan ulasan tentang Anies Baswedan bahwa : Merupakan sosok nasionalis tulen, Cendikiawan Ekonomi dan Politik yang memiliki kecerdikan.
Sangatlah tidak mudah untuk menghadapinya, apalagi kebijakan Cina sepanjang sejarah tidak memiliki kearifan, sehingga simpul gerakan anti Cina semakin masiv di berbagai belahan dunia manapun.
4. Pakar Luar Negeri menyatakan, pemerintahan rezim penguasa saat ini telah mengalami kegagalan dalam menata situasi kondisi politik, Ekonomi dan kehidupan sosial di dalam negeri.
Demikian juga masalah luar negeri, negara-negara ASEAN tidak menganggap Indonesia sebagai _big brother,_ sehingga secara kawasan regional sudah tidak memiliki pengaruh lagi.
Sebaiknya Cina memberikan bantuan utang sebesar-besarnya sesuai yang diminta, dan diharapkan sebagai jebakan utang ( _debt trap_).
Dengan jebakan utang tersebut, bisa digunakan untuk menaikkan posisi tawar atas klaim Cina di area Laut Natuna.
5. Beberapa pernyataan lainnya tentang bila Anies Terpilih menjadi Presiden:
Kebijakan Islamophobia bakal dihilangkan, dan Islam konservatif yang kekuatannya sangat besar akan terwadahi sebagai hak atas ajarannya.
Akan menyatukan semua komponen bangsa dalam warna pemerintahan yang berpaham agamis dan nasionalis sesuai ciri asli dasar negaranya.
Akan menjadi kekuatan baru sebagai penyangga kawasan LCS dan Asia Tenggara, dan kebetulan hal ini sangatlah diharapkan oleh USA, Jepang, Australia, India, Taiwan, dll.
Selama ini, posisi Indonesia susah untuk dikapitalisasi oleh pemimpin pemerintahan, apalagi dengan tampilnya Anies, akan memperkuat hak tersebut dalam kemandirian, sehingga sangatlah berdampak banyak terhadap kepentingan Cina atas penguasaan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Ekonomi,
Masalah HAM, Anies sangat konsen sekali atas permasalahan tersebut, baik di dalam negeri dan luar negeri, sudah pasti kasus Uighur bakal menjadikan batu sandungan hubungan Indonesia-Cina.
Keberadaan Anies Baswedan, pada akhirnya bisa memunculkan semangat yang terpendam bangsanya, yaitu sebagai Bangsa Pejuang yang memiliki harga diri tinggi untuk kemandirian.
Hal ini, pada akhirnya berefek pada peninjauan kembali masalah kepentingan penguasaan atas investasi pertambangan yang sedang berjalan.
Sumber : SW