Ponorogo, Kabartujuhsatu.news, - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan rasa syukurnya dan selamat kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim yang telah melangsungkan seluruh prosesi Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-16 dengan penuh khidmat di Kabupaten Ponorogo sejak Sabtu hingga Minggu (25/12).
Gubernur Khofifah optimis, setiap keputusan yang dihasilkan akan menjadi penguat bagi seluruh ikhtiar dan sinergi untuk memajukan Jawa Timur, baik melalui layanan pendidikan, layanan kesehatan maupun penguatan ekonomi masyarakat.
"Kami atas nama Pemprov Jawa Timur menyampaikan selamat kepada 13 formatur yang telah terpilih dalam Musywil ke-16 PWM Jawa Timur, khususnya kepada ketua terpilih Dr dr Sukadiono yang akan memimpin PWM Jatim periode 2022 - 2027," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Minggu (25/12).
Terpilihnya sosok dokter yang sekaligus merupakan Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya ini, diyakini Gubernur Khofifah akan semakin menguatkan dua sektor penting yang selama ini telah dirintis Muhammadiyah sejak didirikan oleh KH Ahmad Dahlan. Yakni sektor pendidikan dan layanan kesehatan.
"Muhammadiyah telah mengawali pengabdiannya dengan mendirikan sekolah berupa Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah (MIDI) pada 1 Desember 1911 kemudian mendirikan Pusat Kesehatan Umum pada tahun 1923 dan terus berkembang hingga saat ini," tutur Khofifah.
Dari seluruh ikhtiar yang telah dirintis itu, Khofifah menyampaikan apresiasinya karena telah memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim. Capaian IPM di Jatim tahun 2022 menunjukan peningkatan signifikan yang mencapai 72,75% atau tumbuh sebesar 0,85% terhadap capaian IPM tahun 2021.
“Alhamdulillah tahun ini IPM mengalami kenaikan sangat signifikan. Tentunya hal ini dapat tercapai atas support dari seluruh ikhtiar elemen strategis Jawa Timur khususnya pada amal usaha pendidikan, kesehatan dan layanan ekonomi Muhammadiyah se Jawa Timur,” ungkap Gubernur Khofifah.
Menurut Khofifah, dalam upaya memajukan kehidupan bangsa dan negara maka IPM menjadi bagian yang sangat penting untuk terus dijadikan tolak ukur. “Apakah pendidikan kita makin maju dan berkembang? Apakah layanan kesehatan kita makin berkualitas dan berkemajuan? Apakah layanan ekonomi masyarakat juga makin berkembang ?,” tutur Khofifah saat sambutan dalam pembukaan kemarin, Sabtu (24/12).
Lebih lanjut Khofifah mengatakan, peran Muhammadiyah tidak hanya berhasil mendukung peningkatan IPM di Jatim. Melainkan juga menguatan IPM bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Pihaknya pun menceritakan kunjungan kerjanyanya beberapa waktu lalu di Malaysia, Khofifah melihat kontribusi Universitas Muhammadiyah khususnya Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang telah mengirimkan mahasiswa KKN untuk mengajar di sanggar-sanggar belajar bagi anak-anak keluarga PMI di Malaysia.
“Secara khusus saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh Rektor Universitas Muhammadiyah se-Jatim khususnya Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang secara kontinyu mengirimkan mahasiswa KKN kesana. Karena disana masih ada yang berumur 15 tahun tapi tidak bisa membaca dan menulis. Mereka butuh pendidikan,” katanya
Dihadapan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ia juga secara khusus meminta izin agar ada kebijakan secara nasional yang memungkinkan mahasiswa Universitas Muhammadiya bisa melaksanakan KKN sebagai pendidik di Malaysia.
“Insya Allah akan sangat membantu proses untuk bisa memberikan pendidikan bagi mereka. Jadi proses ini berjalan sampai kelas 6 berarti sama dengan kejar paket a, dan 3 tahun berikutnya setara dengan Kejar Paket B, namun saat ini masih belum ada akses untuk masuk pada kejar paket C,. Inilah yang saat ini memerlukan penguatan dari kita semua” jelasnya
Melalui musywil ke-16 ini, Khofifah optimis konsolidasi Muhammadiyah di Jawa Timur akan semakin kuat dalam menyikapi berbagai permasalahan aktual yang menjadi tantangan bersama. Salah satunya dalam mewujudkan Islam Rahmatan lil A'lamin melalui berbagai amal usahanya.
Untuk diketahui, dr Sukadiono terpilih menjadi Ketua PWM Jawa Timur berdasarkan hasil e-voting dalam pemungutan suara dengan total suara terbanyak 946. Penetapan ketua terpilih dilakukan setelah 13 nama formatur terpilih melakukan rapat yang berlangsung sangat cepat.
13 nama formatur tersebut antara lain Dr dr Sukadiono (Ketua), Prof Biyanto, Dr Hidayatullah, Dr Syamsudin, Dr Sulthon Amien, Ir Tamhid Masyhudi, Prof Sasmito Djati, Dr M Solihin Fanani, Khoirul Abduh, Hidayatur Rahman, Dr Nazarudin Malik, Prof Thohir Luth, dan drh Zainul Muslimin.
Mengambil tema Membumikan Islam Berkemajuan, Memajukan Jawa Timur , Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Natsir menjabarkan 4 hal penting dalam mewujudkan tema musywil tersebut.
Pertama, mari kita intensifkan dan tingkatkan baik kualitas maupun kuantitas gerakan menanamkan nilai-nilai agama Islam dalam kehidupan masyarakat. Kedua, membangun meningkatkn kualitas pembinaan jamaah serta komunitas masyaraka akar rumput. Ketiga, meningkatkan pendidikan, kesehatan, sosial dan ekonomi masyarakat umat agar kita menjadi gerakan yang lebih di depan membangun 4 aspek tersebut. Keempat, memperkokoh bangunan perstuan bangsa ukhuwah umat agar bisa menjadi bangsa yang besar dan berkemajuan.
“Tidak ada bangsa yang maju jika terpecah belah, tidak ada negara yang maju jika berantakan dan terlibat konflik serta perang saudara. Maka Muhammadiyah harus menjadi perekat persatuan bangsa. Wujudkan Al-Hujurat ayat 13 menjadi kekuatan kita memajukan mepersatukan bangsa dan dunia,” tandasnya.
M. Saad Ibrahim mengharapkan dengan terselenggaranya Muktamar beberapa waktu lalu menjadi inspirasi baginya untuk menyelenggarakan Musywil yang bermartabat, sukses dan diberikan barokah Allah SWT. ”Mudah-mudahan ini menjadi sumbangsih Muhammadiyah untuk bangsa ini,” ucapnya
Sebagai tuan rumah, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menghaturkan rasa terima kasih dan bangganya atas terpilihan Kabupaten Ponorogo sebagai veneu acara Musywil Ke-16 PW Muhammadiyah Jatim.
“Semoga Musywil ke-16 ini mampu melahirkan sosok pemimpin yang teguh dan istiqomah juga pemimpin yang mampu menghadirkan keputusan yang berpihak pada masyarakat dan membumikan Islam. Semoga juga lahir program-program yang mampu berseiring dengan Program Pemerintah Daerah dan Pemperintah Provinsi,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini juga turut dilakukan Penandatanganan Peresmian Amal Usaha Muhammadiyah oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah didampingi Gubernur Khofifah dan Bupati Sugiri Sancoko. Ada 5 Amal Usaha Muhammadiyah yang diresmikan pada kesempatan ini. Ke-5 Amal Usaha Muhammadiyah itu adalah Balai Diklat Muhammadiyah Ponorogo, Kantor BPRS Mitra Mentari Sejahtera, Gudang II PT Daya Surya Sejahtera, Gedung PPTQ Ahmad Dahlan dan Penambahan Kantor Bank Ziska.
Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy, Tokoh Agama Muhammadiyah Muhammad Sirajuddin Syamsudin, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto, Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita, Wakil Walikota Blitar Tjutjuk Sunario, Ketua PW Asiyiyah Jatim Siti Dalilah Candrawati, beberapa kepala OPD selingkup Pemprov Jatim dan peserta Musywil ke-16 PW Muhammadiyah Jatim.
(Muh Nurcholis)