Soppeng, Kabartujuhsatu.news,- Kapolres Soppeng AKBP Dr (C) H. Muh Yusuf Usman, SH, S.IK, MT menghadiri rapat koordinasi lintas sektoral yang dilangsungkan di Aula Kantor Bupati Soppeng Jalan Salotungo, Kelurahan Lalabata Rilau Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, Jum'at (13/1/2023).
Kegiatan yang di pandu oleh sekretaris daerah kabupaten Soppeng Drs Andi Tenri Sessu, MSi yang di hadiri oleh Wakil Bupati Soppeng Ir H Lutfi Halide dan anggota Forkopimda.
Dalam kegiatan ini membahas terkait upaya penanganan darurat bencana banjir dalam rangka meminimalisir dampak bencana yang terjadi di Kabupaten Soppeng.
Kapolres Soppeng AKBP DR (C) H. Muhammad Yusuf Usman SH.,SIK.,MT dalam kesempatan itu mengatakan bahwa bagaimana dan apa yang harus diperbuat ketika daerah kita sudah ditetapkan sebagai salah satu lokasi rawan bencana, ujarnya mengawali sambutan dan arahannya.
Kapolres Soppeng AKBP Muh Yusuf Usman mengatakan, "Saya bercerita sedikit dulu pengalaman saya di Kota Palopo karena saya juga orang baru disini, baru berkantor hari ini, Salam kenal buat kita semua, tidak kenal maka tidak sayang, terangnya.
"Saya Putra daerah lahir besar di Makassar Ibu saya orang Bone, saya berdinasnya jauh 18 tahun di luar mulai dari Aceh, Jakarta, Surabaya kemudian sampai dengan pulang kampung dan kembali ke sini terakhir saya menjabat sebagai Kapolres Palopo selama kurang lebih 1 tahun 1 bulan, ujar Kapolres Soppeng yang baru saja menjabat belum sebulan ini.
Dikatakannya, "Terkait dengan penanggulangan bencana kami punya pengalaman di setiap daerah tersebut kita buatkan Satgas kecil unit kerja lapangan (UKL) kecil yang terdiri dari tiga pilar ada Babinsa, Babinkamtibmas ada Pak Desa ini sebagai motornya dibawah yang akan melakukan atau menginformasikan ketika akan kejadian apa, Imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Soppeng Ir H Lutfi Halide, MP dalam kesempatan itu juga menyampaikan hal-hal yang mesti di lakukan saat mengetahui dalam menghadapi penanganan bencana.
Ia menyebutkan bahwa dari 24 Kabupaten Kota yang ada di Sulawesi Selatan, 20 Kabupaten Kota sudah dinyatakan darurat bencana.
Kata Dia, Sesuai dengan data yang ada, kita di Kabupaten Soppeng ada 7.676 KK terdampak bencana banjir dengan 25677 jiwa, meliputi Kecamatan Marioriawa, Donri-donri, Lalabata, Ganra, Lilirilau, Citta, Marioriwawo dan Liliriaja.
Dikatakan pula bahwa, Darurat bencana ini akan dinyatakan akan berakhir 13 Januari 2023, olehnya itu di forum ini perlu kita diskusikan bersama, imbuh Wabup Soppeng.
Menurutnya ini berdasarkan hasil pertemuan beberapa waktu lalu di Makassar bersama dengan Kepala Badan penanggulangan bencana Nasional menyampaikan bahwa tidak ada daerah di Republik ini yang bisa menangani sendiri bencana itu.
Ia juga menghimbau bahwa"Jangan karena kita ketakutan bekerja, masyarakat kita yang korban, bencana itu tidak boleh ditunda-tunda begitu ada kejadian langsung kita action di lapangan, tegasnya.
(Red)