Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Ketua DPR RI Puan Maharani mengunjungi sentra usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Denpasar, Bali. Puan pun mendapat banyak keluhan dari ibu-ibu pelaku UMKM yang mayoritas menjadi penopang ekonomi keluarga.
Seorang ibu bernama Maria (65) mengeluhkan mahalnya harga bahan baku produk usahanya.
"Kita jadi susah jual makanan karena harga bahan baku naik," ungkap Maria dalam keterangan tertulis, Senin (16/1/2023).
Sementara itu, Sariyani (50) bercerita mengenai beratnya kehidupan ia dan keluarga akibat pandemi COVID-19.
Ia kini menjadi kepala keluarga dengan berjualan produk UMKM karena sang suami belum kembali bekerja.
"Suami sebelumnya kerja di tempat gym, sekarang masih sepi, belum pulih lagi, suami yang bekerja di situ jadi nganggur," jelasnya.
Puluhan perempuan kepala keluarga yang hadir juga mengeluhkan hal serupa.
Puan memberi semangat kepada para perempuan peserta UMKM yang hadir agar tidak patah semangat meski dalam kondisi ekonomi yang kurang baik.
"Di dalam Indonesia yang maju, perempuan harus ikut maju.
"Perempuan harus diberi pembekalan dan dukungan untuk menjadi berdaya," imbuh Puan.
"Apalagi perempuan yang menjadi kepala keluarga,"
terang Puan.
Puan berjanji akan mendorong operasi pasar.
Ia bahkan meminta langsung kepada Wakil Wali Kota Denpasar untuk mengawal persoalan tersebut.
Dikesempatan itu, Puan Ingatkan Pentingnya Mitigasi Bencana.
"Ini semua ngeluh soal harga bahan pokok, Coba upayakan operasi pasar," tuturnya.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik pada 2020, terdapat 11,44 juta keluarga dikepalai oleh perempuan.
Mayoritas dari perempuan yang menjadi kepala rumah tangga tersebut hidup di bawah garis kemiskinan.
Puan memastikan DPR memperjuangkan kesejahteraan perempuan lewat produk legislasi, anggaran, dan pengawasan yang dilakukan DPR.
"DPR RI terus mendukung pemberdayaan perempuan, seperti dalam dukungan terhadap program Pemerintah dan juga alokasi APBN," tegas Puan.
Usai meninjau UMKM, Puan melanjutkan kunjungan kerjanya dengan mengunjungi United In Diversity (UID) Campus. UID merupakan wadah yang mempertemukan institusi pendidikan, penelitian dan pengembangan.
Puan mendorong agar UID Campus menjadi sumber ide dan aksi untuk mempercepat pencapaian SDGs di Indonesia.
Mengingat saat ini Indonesia berada di peringkat 82 dari 163 negara dalam hal pencapaian SDGs.
"Kita tahu ada peningkatan dari pencapain SDGs di Indonesia, namun hasilnya masih perlu dimaksimalkan," ucap Puan.
"Apalagi Kampus UID berada di Bali yang terkenal dengan filosofi Tri Hita Karana, yang menekankan kebahagiaan datang dari keselarasan hubungan dengan sesama manusia, hubungan dengan alam sekitar, dan hubungan dengan ke Tuhan," tandasnya.
(Red/DC)
