Langkat, Kabartujuhsatu.news,-Wampu
Painio (47), mantan anggota DPRD Langkat ditemukan tergeletak di jalan, Kamis (27/1/2023) sekira jam 23.18 WIB. Pada bagian dadanya terdapat luka bekas tembakan.
Saat warga Dusun VII Bukit Dinding, Desa Besilam BL, Kecamatan Wampu, Langkat itu dibawa ke UGD RS Putri Bidadari Stabat, dokter menyatakan dirinya sudah meninggal dunia.
Paino diduga ditembak orang tak dikenal (OTK), saat melintas di jalan Devisi 1 Desa Besilam BL. Sekira jam 23.00 WIB, ia dan teman - teman ngobrolnya bergegas pulang dari warung milik Miran di Dusun I Desa Besilam BL, ke rumah masing - masing.
Saat itu, Paino pulang dengan mengendarai sepeda motor KLX miliknya. Tak berselang lama, warga mendengar ada letusan senjata api.
Saat melintas di Devisi I Desa Besilam BL, Arif (30) teman ngobrol Paino di warung Miran, melihat korban tergeletak di tengah jalan.
Karena panik dan ketakutan, Arif kemudian memanggil Hendra untuk datang ke tempat kejadian perkara (TKP).
Saat tubuh Paino dibalikkan oleh teman - temannya itu, ditemukan ada luka tembak di dadanya.
Kemudian, Arif dan Hendra membawa Paino ke RS Putri Bidadari Stabat dengan menggunakan mobil.
Saat dibawa ke UGD, sekira jam 00.50 WIB dokter jaga di sana menyatakan bahwa Paino sudah meninggal dunia.
Mendengar kabar itu, keluarga Paino lun datang ke RS Putri Bidadari.
Karena merasa ada kejanggalan atas kematiannya, keluarga Paino kemudian menghubungi Polsek Stabat.
Mereka meminta, agar polisi mengusutnya dan dilakukan penyelidikan.
Sekira jam 03.50 WIB, jenazah Paino dibawa ke RS Brimob Medan untuk dilakukan otopsi.
Polisi kemudian mengumpulkan bukti - bukti dan saksi dan meminta keterangan dari keluarga korban.
Kapolsek Stabat AKP Ferry Ariandy SH MH membenarkan peristiwa penembakan itu.
"Laporan lengkapnya nanti kami kirim ke Kasubbag Humas Polres Langkat," jelas Ferry via pesan WhatsApp-nya, Jum'at (27/1/223) pagi.
(AVID/ar)