Bogor, Kabartujuhsatu.news,-
Asosiasi Peternakan Sapi Jawa Barat (APSJB) menggelar acara silaturahmi dan Rapat Kerja (Raker) Tahun 2023. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, Arifin Soendjayan datang secara langsung memimpin kegiatan acara yang diselenggarakan di Kampung Tanggulun, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, pada Minggu, Tgl (19/2/2023).
Acara yang diawali dengan coffe break, diteruskan dengan beberapa sambutan yang dimulai dari ketua panitia acara, Andyan yang menerangkan maksud dan tujuan dilangsungkan nya kegiatan oleh kumpulan para peternak, yang tergabung dalam APSJB.
Arifin Soedjayan, Kepala Dinas Ketahan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat Arifin Soendjayan, selaku Kadis DKPP Jawa Barat, dalam paparannya, lebih mensosialisasikan dan mengedukasi mengenai pentingnya menjaga tingkat kebersihan baik hewan maupun kandang ternak, untuk menghindari adanya wabah penyakit PMK dan LSD.
"Saya berharap peternak patuh terhadap protokol PMK, termasuk vaksin untuk sapi. Mulai sekarang suntiklah hewan ternak anda dengan vaksin, dan itu gratis, untuk keberlangsungan ternak," ungkapnya.
Menyikapi adanya wabah PMK, lanjut Djafar, pihaknya telah ekstra menyebarluaskan vaksin melalui puskeswan di setiap kedinasan baik itu ditingkat Kota/maupun Kabupaten yang ada di Jawa Barat.
"DKPP Jawa Barat telah membentuk satgas PMK, selain telah menyebarkan vaksin untuk hewan ternak, kami DKPP telah memperketat aktivitas transportasi ternak yang masuk ke wilayah jawa barat, melalui 2 (dua) pos cheking yang ada di Losari dan Banjar. Tujuannya untuk mencegah masuknya hewan ternak yang telah terpapar PMK dari luar wilayah, ke jawa barat," terang dia.
Mendekati pelaksanaan Idul kurban, pihak DKPP disampaikan oleh Djafar terus mengupayakan untuk meminimalisir terpaparnya PMK pada hewan ternak (Sapi), khususnya di wilayah jawa barat.
"Semoga Idul Adha yang akan datang, dimana tingkat kebutuhan akan daging sapi melonjak, kami berusaha mengupayakan untuk zero kasus pada hewan ternak, baik kambing, domba, maupun sapi," tutupnya.
Senada, Ketua Asosiasi Peternak Sapi Jawa Barat (ASPJB), Wahyu Widyatmoko, ST,. MBA., menyebut penekanan penanggulangan dan men-zero kan LSD dan PMK menjadi target utama dari asosiasi dalam raker.
"ASPJB begitu perduli atas keberlangsungan ternak dari para anggota. Sosialisasi dan edukasi yang telah dipaparkan melalui forum silaturahmi ini kiranya kedepan dapat lebih menambah ilmu dan pengetahuan akan pencegahan dan penanggulangan terkait LSD dan PMK untuk keberlangsungan ternak dari setiap anggota," imbuhnya.
Diakhir acara, gelaran seminar berbentuk diskusi oleh beberapa narasumber yang diantaranya diisi oleh pemateri dari isi oleh dari Kabid Keswan Bpk Supri tentang Penekanan mengenai ke higienisan kandang, maksimalisasi vaksinasi terhadap hewan ternak menjadi topik pembahasan peserta raker.
Sambutan positif turut dinyatakan oleh salah satu peserta yang hadir, Ibu Ermawati Fhatimah Wahid, peternak sapi dari desa Ternak Tahfidz, Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor beliau sdh memiliki kurang lebih 400 ekor sapi yang dikelola oleh warga lokal, sangat mengapresiasi kegiatan silaturahmi dan raker APSJB dan berharap kegiatan seperti ini dapat juga dihadirkan secara berkala.
"Sebagai peternak sapi, apa yang telah dipaparkan oleh narasumber menjadi support positif bagi kami.
"Penyuluhan betapa pentingnya menyikapi berbagai penyakit hewan, baik LSD dan PMK dapat menjadi asupan positif bagi kami dalam menjalankan kegiatan usaha ternak kami," tutur Bunda wahid biasa disapa.
Turut hadir dalam acara, perwakilan dari Bank Syariah Indonesia (BSI) cabang Kota Depok yang merupakan salah satu stakeholder dari APSJB.
(Vid)