Soppeng, Kabartujuhsatu.news,- Penanganan Stunting tidak hanya tanggung jawab pemerintah Daerah, Provinsi maupun pusat namun yang paling penting adalah action pemerintah Desa dalam penguatan ketahanan pangan dan gizi masyarakat maupun koordinasi dan konsultasi serta pemantauan untuk bekerja bersama dalam percepatan penurunan kasus stunting seperti halnya yang di lakukan oleh pemerintah Desa Maccile Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng yang gencar melakukan sosialisasi dan koordinasi bersama stakeholder dengan menggelar gerakan Penanganan dan Pencegahan Pencegahan dengan menghadirkan kader-kader PKK, Posyandu serta tokoh masyarakat yang dilangsungkan di Aula kantor Desa Maccile, Jum'at (17/2/2023).
Kegiatan ini bertema, " Pembagian Alat Kesehatan Posyandu Se-Desa Maccile menuju Desa Zero Stunting,".
Dalam kegiatan tersebut dipimpin oleh Sekretaris Desa Maccile Haderi, S.Pdi bersama Tenaga Pendamping Profesional SDM Kemendes Andi Agus Topan serta Bhabinkamtibmas Aipda Budiaman dan dihadiri oleh kasi PMD Kecamatan Lalabata Rudianto,SE.
Dikesempatan itu Sekdes Maccile Haderi mengungkapkan bahwasanya dalam penanganan dan pencegahan stunting harus bekerja bersama yang bukan hanya dari pemerintah Desa namun juga masyarakat serta para kader PKK dan Posyandu.
Selain itu dalam bekerja harus dilengkapi dengan sarana prasarana (Sarpras) dan Alat Kesehatan (Alkes) sehingga pemerintah Desa melalui anggaran Desa akan menyalurkan Sarpras dan Alkes di 5 Posyandu yang ada di Desa Maccile, ujarnya.
"Sarana Prasarana dan Alkes tersebut yakni berupa timbangan digital, pengukur tinggi bayi, pengukur tinggi anak, pengukur lingkar lengan, termometer, timbangan bayi, tensi digital, kompor gas, kipas angin, panci masak, gelas plastik, mangkok plastik dan sendok, papar Sekdes Maccile Haderi.
Sementara itu, Kasi PMD Kecamatan Lalabata Rudianto mengatakan, Dalam penanganan dan pencegahan stunting khususnya di Desa Maccile tidak cukup jika hanya sarana prasarana ataupun Alkes akan tetapi bagaimana kader PKK maupun kader Posyandu dalam melakukan pemantauan khususnya pada ibu hamil dalam pemenuhan kebutuhan gizi bagi dirinya maupun janinnya dalam kandungan untuk mencegah stunting, jelasnya.
Selain itu juga peningkatan gizi masyarakat melalui program pemberian makanan tambahan (PMT) dan peningkatan gizi anak, itu yang terpenting, tandasnya.
Andi Agus Topan menambahkan, "Yang terpenting juga adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI) selama 6 bulan, dan kombinasi ASI dan MPASI (makanan pendamping), ujarnya.
Jadi saat bayi baru menerima MPASI yang hanya makanan pendamping bukan pokok sehingga asupan ASI masih dominan diberikan kepada bayi, terangnya.
"Jika hal itu semua dapat terus dilakukan maka yakin dan percaya insyaallah Desa Maccile dapat Zero Stunting, yang terpenting lagi khususnya para kader posyandu adalah pemantauan tumbuh kembang anak, pungkasnya.
(Red/**)