Jakarta, Kabartujuhsatu.news,-Inilah salah satu monumen besar Presiden Jokowi: proyek hili brisasi produk Freeport. Jadi kenyataan. Hampir.
"Saya ke lokasi proyek itu pekan lalu. Saya ingin tahu apakah rencana besar itu benar-benar dilaksanakan.
Dari proyek ini akan dihasilkan Emas Murni 30 ton.Juga Tembaga 600.000 ton.
Dengan Kemurnian 99,9%.
Lalu Perak 200 ton.
Masih banyak produk lain seperti Platinum & Paladium.
Hampir semua produk kimia tambang dihasilkan di situ.
Kecuali Lithium.
Lokasi proyek ini di Gresik, dekat Surabaya.
Yakni di kawasan industri Jiipe:
Java Integrated Industrial Port Estate.
Di pinggir laut. Di bibir Selat Kamal.
Dari Jiipe ini bisa terlihat, dengan jelas, sisi barat Pulau Madura.
Proyek Jiipe ini seluas 3.000 hektare. Dulunya tambak tradisional. Ditambah hasil reklamasi seluas 400 hektare.
Di tanah reklamasi inilah pelabuhan Jiipe dibangun. Pelabuhannya dalam: draftnya 14 meter. Kapal kelas Panamax bisa sandar di sini.
Tahap pertama pelabuhan itu sudah jadi.
Bahkan sudah difungsikan.
Material proyek banyak yg didatangkan lewat pelabuhan baru ini.
Berarti, ke depan, seluruh kondensat dari Freeport di Papua dikapalkan ke lokasi ini.
Tidak lagi dikirim ke berbagai negara seperti Jepang & Korea.
Di Jiipe, kondensat itu diproses. Menghasilkan emas. Juga tembaga. Juga perak. Juga hasil tambang lainnya.
Kapan semua itu bisa dilakukan di Jiipe Gresik?Paling lambat pertengahan 2024. Sebelum Pilpres. Kalau terus dikebut.
Presiden Jokowi masih akan sempat meresmikannya.Presiden Jokowi sudah 3x ke Jiipe.
Sejak peletakan batu pertama. Perkembangan proyeknya terus dimonitor.
Tentu Presiden Jokowi sendiri yg akan meresmikannya kelak.
Proyek itu kini memang lagi dikebut.
Tiang-tiang pancang lagi dihujamkan ke bumi.
Diperlukan 22.000 titik pancang* di proyek itu.
Tiap titik tidak hanya satu tiang pancang. Bisa 3 atau 4.
Betapa larisnya produk tiang pancang Adhi Karya maupun Wijaya Karya.
Apalagi kedalaman pancang itu bisa 45 meter.
Tidak semua lahan Jiipe untuk Freeport. Tapi lahan untuk hilirisasi produk Freeport itu luas sekali, seluas 1 km2 atau 100 hektare.
Tahun depan, ketika proyek mencapai tahap puncak, sekitar 14.000 karyawan akan bekerja di situ.
Intinya, hilirisasi Freeport ini tidak lagi hanya gagasan / keputusan. Sudah sedang dilaksanakan.
Keputusan hilirisasi semua produk tambang itu sebenarnya sudah diputuskan tahun 2008,
Waktu itu Freeport sudah lebih ''maju'' dari sektor nikel / bauksit.
Setidaknya Freeport sudah mengolah tanah Papua yg dikeruk itu (ore) menjadi kondensat.
Pengolahannya dilakukan di dekat Timika.
Kondensat itu diekspor. Lewat pelabuhan Timika.
Waktu itu, nikel & bauksit masih ekspor dalam bentuk tanah dan air (ore).
Hanya sebagian kecil yg diolah oleh PT Antam.
Dunia nikel terus berusaha mengulur waktu, agar tetap dibolehkan ekspor ore.
Pemerintah awalnya gentar.
Takut kehilangan penghasilan devisa.
Kini setelah dipaksakan, Hilirisasi Nikel harus dicatat sebagai sukses besar,
meninggalkan Freeport.
Lalu giliran Freeport yg harus mengejar.
Awalnya Freeport berusaha mengulur waktu.
Agar tetap diizinkan ekspor dalam bentuk kondensat. Alasannya: Freeport kan sudah mengolah ore menjadi kondensat.
Dalam proses ore menjadi kondensat ini Freeport hanya mengambil sekitar 30%.
Sisanya ditinggal di Papua. Dalam bentuk limbah hasil cucian.
Setelah Saham Freeport dikuasai Indonesia (51%), Keputusan Hilirisasi* itu pindah ke tangan Pemegang Saham Mayoritas.
Done!
Diputuskanlah Hilirisasi 100% dilakukan di dalam negeri, di Gresik dan di Jiipe.
Kawasan industri Jiipe ini milik 2 kongsi:
PT AKR Group (60%) dan BUMN Pelindo (40%).
Tapi kepemilikan kawasan pelabuhannya dibalik: Pelindo 60%, AKR 40%.
Kini sudah banyak industri yg masuk ke Jiipe.BSari Roti pun sudah punya pabrik di sana.
Saya baru tahu bahwa Sari Roti itu perusahaan Jepang berkongsi dengan Salim Group.
Bank Indonesia juga akan membangun gedung di sini: lahannya 17 hektare.
Grup Djarum pun sudah masuk. Mungkin untuk masa depan industri elektroniknya yg maju pesat.
"Dengan adanya bahan baku seperti emas, tembaga, dan perak di sini, pabrik-pabrik yang terkait bahan baku itu baiknya ke sini," ujar Naresh Anchalia, direktur operasi Jiipe. Ke hilirnya banyak sekali turunannya.
Tentu hasil terbanyak proyek Freeport itu nanti adalah Slak, Jumlahnya bisa 1,1 juta ton/tahun.
Sebenarnya ini jenis limbah. Tapi limbah itu ada harganya. Pabrik semen sangat membutuhkan. Industri konstruksi memerlukannya: 1,1 juta ton tahun.
Majulah Terus Indonesia ku.