Surabaya, Kabartujuhsatu.news, - Sejumlah ratusan ormas gabungan Madura yang terdiri dari Aliansi Madura Indonesia (AMI), Madas, Joyosemoyo, Jatim One, AKB Foundesen dan Jawara melaksanakan shalat Jenazah di depan kantor wilayah kementerian hukum dan HAM Jawa timur.
Hal tersebut lantaran sebagai ungkapan kekecewaan mereka usai menggelar aksi ke IV yang diselenggarakan secara berkala.
Pasalnya dalam aksi ke IV kali ini, Baihaki Akbar selaku koordinator aksi sekaligus sebagai Ketua Umum ALIANSI MADURA INDONESIA (AMI) menyampaikan bahwasanya peredaran narkoba di dalam Lapas Pemuda Madiun, Lapas Kelas 1 Madiun, Lapas Kediri, Lapas Mojokerto, Lapas Sidoarjo, Lapas Bojonegoro, Rutan Medaeng dan larinya napi di Rutan Sumenep itu ada dugaan peran serta dari oknum sipir dan oknum pejabat Lapas maupun Rutan yang sengaja menjadi ajang bisnis, dan hal tersebut harus segera dilakukan tindakan tegas oleh Kakanwil Kemenkumham Jatim.
Bahkan secara terang-terangan Baihaki Akbar juga memberikan sejumlah daftar Lapas dan Rutan yang sudah lama menjadi sarang sarang narkoba kepada Kakanwil Jatim Imam Jauhari.
"Kami sebelum aksi kesini, sudah menyampaikan hal ini kepada pak Slamet dan Kadivpas agar permasalahan narkoba khususnya di Lapas dan Rutan tidak semakin parah, namun sampai sekarang tidak ada tindakan apapun, untuk itu kami dari ormas gabungan Madura meminta kepada bapak agar segera mengambil sikap tegas dan copot semua oknum yang terlibat dalam jaringan ini," tandas Baihaki Akbar saat menggelar audensi bersama Kakanwil Jatim (15/2).
Dalam kesempatan itu pula, Kakanwil Jatim Imam Jauhari lantas sangat mengapresiasi atas perhatiannya dari Ormas Gabungan Madura yang sudah memberikan data dan informasi bahwasanya ada oknum Lapas dan Rutan yang berani bermain-main dengan narkoba.
"Kami akan segera memanggil oknum oknum tersebut, dan jika memang benar demikian, kami akan berikan sanksi berat, dan untuk masalah pemecatan itu adalah kewenangan Dirjenpas, dan kami akan segera merevisi petugas lama agar dilakukan penyegaran," tandas Kakanwil Jatim kepada perwakilan ormas gabungan Madura.
Sementara itu, dari luar ratusan massa yang masih merasa kurang puas atas hasil pertemuan dengan pihak Kakanwil Jatim karena tidak langsung dilakukan tindakan tegas, lantas mereka menggelar shalat Jenazah yang menandakan bahwasanya matinya ketegasan dari Kakanwil Kemenkumham Jatim.
Bahkan tidak menutup kemungkinan, ormas gabungan Madura akan menggelar aksi demo besar-besaran kembali pada Senin 20 February 2023 mendatang jika tidak ada kabar maupun kejelasan dari pihak Kanwil Kemenkumham Jatim atas ulah oknum sipir maupun pejabat Lapas dan Rutan yang berani terlibat jaringan narkoba.
(Red/Ba)