Ibu Theresia Wisang Resmi Dijadikan Bunda DASHAT Oleh Kadis P2KBP3A Manggarai Timur
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Ibu Theresia Wisang Resmi Dijadikan Bunda DASHAT Oleh Kadis P2KBP3A Manggarai Timur

    Kabartujuhsatu
    Senin, 13 Februari 2023, Februari 13, 2023 WIB Last Updated 2023-02-14T03:25:34Z
    masukkan script iklan disini

    Borong,Kabartujuhsatu.news, Dinas DP2KBP3A Kabupaten Manggarai Timur Melaksanakan Melaunching Program DASHAT ( Dapur Sehat Atasi Stunting), di desa Satar Tesem Kecamatan Lamba Leda Selatan, pada (13/02/2023).

    Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Manggarai Timur, Jefrin Haryanto, pada kesempatan itu juga resmi menjadikan ibu Theresia Wisang sebagai Bunda DASHAT.

    Kadis Jefrin menjelaskan, penugasan BKKBN menjadi Ketua Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting Oleh Presiden Joko widodo sejak tanggal 25 Januari 2021.Oleh karena itu di lini lapangan BKKBN menggunakan pendekatan konvergenitas dan partisipatif.

    Salah satu bentuk intervensi stunting adalah pemberian makan gizi seimbang bagi keluarga resiko stunting dengan optimalisasi bahan pangan lokal dalam kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting Di Kampung Keluarga Berkualitas.

    “Kita akan melakukan program ini di 53 Kampung KB. Hari ini kita mulai di 3 Kampung KB, yaitu Satar Tesem, Desa Leong dan Desa Melo. 

    "Kita Mengukuhkan Ibu Theresia Wisang Sebagai bunda Dashat. Kita berharap semua akan bergerak sampai lini terdepan, bahkan sampai ke tingkat RW," Ujar Kadis Jerftin.

    Pada kesempatan ini juga DP2 KBP3A memulai program orang tua asuh bagi anak stunting di Satar Tesem. Seluruh Pegawai DP2KBP3A harus menjadi orang tua asuh bagi anak-anak stunting. 

    "Hari ini sudah dimulai dengan level pimpinan dan selanjutnya akan diiikuti oleh semua pegawai di DP2KBP3A.

    Ibu Theresia Wisang menjadi Bunda DASHAT, mengaku sangat mendukung dengan pendekatan dan strategi yang dilakukan oleh DP2KBP3A.

    ” Ini langkah yang sangat baik. Kita butuh kerja kongkrit seperti ini, yakni bagaimana mengedukasi masyarakat bagaimana pemanfaatan potensi lokal untuk dijadikan sumber pangan berkualitas. 

    "Selain transfer ilmu tentang gizi, sedapat mungkin ada transfer perilaku dan praktik baik, “jelas Istri Bupati Andreas Agas ini.

    Penulis: Ardi
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini