Soppeng, Kabartujuhsatu.news,-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng (Disdikbud) turut terlibat dalam upaya pergerakan percepatan penanganan dan penurunan stunting bersama elemen dan para stakeholder di Kabupaten Soppeng yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Soppeng.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng diberi kepercayaan untuk turun langsung ke lapangan dan atau sasaran wilayah kasus Stunting diantaranya Kelurahan Cabbeng, Desa Paroto, dan Desa Barae dengan membentuk tiga team dan menugaskan untuk mengedukasi masyarakat di sana tentang pencegahan dan penurunan stunting dan menyerahkan bantuan makanan untuk anak stunting mulai tanggal 23 Februari s/d 08 Maret 2023.
Ketua team Dr. Nur Alim, M.Pd. di dalam kesempatannnya, mengatakan bahwa," Alhamdulillah hari ini team kami sudah turun ke lapangan tepatnya di Kelurahan Cabbeng untuk menyerahkan langsung bantuan berupa dana dan tempat makanan dari Disdikbud yang diterima langsung oleh pihak kelurahan dan selanjutnya akan diserahkan ke kader yang telah mereka bentuk sebagai pengelola makanan anak yang terdeteksi mengalami stunting dan didistribusikan sesuai susunan daftar menu yang dilakukan oleh team gizi dari Dinas Kesehatan Soppeng, tuturnya.
Dikatakan juga bahwa kedua team Disdikbud yang lain akan melakukan hal yang sama di wilayah sasaran diantaranya di Desa Paroto Kecamatan Lilirilau dan Desa Barae Kecamatan Marioriwawo untuk mengedukasi masyarakat di sana dan menyerahkan bantuan.
Selain itu, Sekretaris Disdikbud Soppeng Nur Alim mengatakan bahwa pergerakan yang kami lakukan ini merupakan tindak lanjut dan atau implementasi dalam merealisasikan seruan Pemerintah Kabupaten Soppeng dalam hal ini Bupati Soppeng dalam misi penanganan stunting yang membutuhkan langkah strategis dan terpadu dari seluruh jajaran Pemerintah di tingkat Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan dan Desa, serta melibatkan seluruh elemen masyarakat dengan melakukan berbagai upaya konkrit percepatan penurunan stunting untuk bekerja bersama, terangnya, Kamis (23/2/2023).
Menurut Dr. Nur Alim, program ini menjadi gerakan kolaboratif dalam mempercepat penurunan stunting, yang menyasar langsung kepada masyarakat atau keluarga berisiko stunting, sekaligus mendorong masyarakat untuk menunjukkan tanggung jawab sosial kepada keluarga berisiko tinggi stunting.
Untuk itu, pencanangan ini diharapkan dapat menjadi langkah untuk memberikan kontribusi bagi penurunan angka stunting melalui upaya-upaya pencegahan dan implementasi nyata di lapangan, pungkasnya.
(Red/ARS)