Purwokerto, Kabartujuhsatu.news, - Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., dengan didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro Ny. Natania Yudha Airlangga, ikuti Kirab Pusaka Banyumas dalam rangka Hari Jadi Ke-452 Kabupaten Banyumas, Minggu (19/2/2023).
Kirab pusaka Banyumas tersebut, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-452 Kabupaten Banyumas yang jatuh pada tanggal 22 Pebruari 2023 mendatang.
Dengan mengenakan pakaian tradisional Banyumas, Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., beserta Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro Ny. Natania Yudha Airlangga, mengikuti prosesi Kirab Pusaka Banyumas dari Pendopo Wakil Bupati Banyumas menuju pelataran Alun-alun Purwokerto.
Pakaian tradisional Banyumasan seperti Lancingan, Bebed Wala, Pinjungan, Iketan/Blankon, Nempean, dan lainnya yang biasa dipakai masyarakat Banyumas pada umumnya. Beskap untuk pria dan Nyamping untuk wanita yang dipakai dikalangan masyarakat tertentu khususnya dikalangan priyayi, pada jaman sekarang hanya dipakai pada acara tertentu.
Danrem beserta Ketua Persit, mengenakan pakaian tradisional Banyumasan Beskap Lancingan dan ibu mengenakan Nyamping. Darem memakai tutup kepala berupa blankon, baju beskap warna hitam dan bawahannya kain jarit dengan motif batik Banyumasan serta aseksoris semacam rantai yang dikenakan di dada menjurai ke saku baju beskap.
Sedangkan ibu Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071, mengenakan beskap warna hitam dipadu dengan kain batik jarit batik Banyumasan motif kembang berwarna hitam dan berselendang serta bersaku tangan kain warna oranye dipadu dengan asesoris wanita berupa tusuk konde warna emas.
Dengan mengenakan pakaian tradisional Banyumasan, Danrem beserta Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 berjalan berdampingan dan beriringan bersama barisan Bupati Banyumas Ir. Ahmad Husein beserta istri dan dibelakangnya Wakil Bupati Banyumas Drs. Sadewo Tri Lastiono beserta istri, Ka SPN Purwokerto beserta istri dan seterusnya Forkopimda dan OPD Banyumas, setelah dilaksanakannya tradisi pemberangkatan kirab pusaka oleh Bupati Banyumas.
Kirab diawali dengan pasukan bergada dipimpin Subhamenggala mengiringi empat pusaka Banyumas Tombak Kiai Genjring, Keris Nalapraja, Keris Gajah Endra dan Kitab Stambul.
Keempat pusaka tersebut melambangkan empat penjuru mata angin dan simbol kekuatan, keagungan, semangat juang dan keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dibagian depan, dengan naik andong Kakang Mbekayu Duta Wisata Banyumas sebagai simbol Bupati Pertama Banyumas R. Joko Kaiman beserta isteri.
Ribuan warga masyarakat tumpah ruah menyaksikan jalannya kirab pusaka tersebut, walaupun panas matahari sangat terik dan menyengat, mereka tetap bersemangat untuk melihat secara langsung prosesi iring-iringan pusaka Banyumas, serta 30 foto para mantan Bupati Banyumas, dan berbagai kesenian tradisional Banyumas.
Dalam perjalanannya, Danrem beserta ibu Ketua Persit Koorcab Rem 071, tampak menikmati prosesi kirab tersebut. Dengan humanisnya, senyum mengembang seraya melambaikan tangan, menyapa dan menyalami warga masyarakat.
Untuk memberikan apresiasinya kepada warga masyarakat yang sangat antusias melihat jalannya Kirab Pusaka, tidak mengenal lelah dan tidak mengenal teriknya panas matahari yang membakar kulitnya, baik anak-anak, orang tua maupun anak muda tetap semangat menyaksikan jalannya prosesi hingga usainya kegiatan.
"Tatag, Teteg, Tutug" sesuai tema hari jadi Kabupaten Banyumas yang diperlihatkan warga masyarakat Banyumas tersebut. Tatag (keinginan kuat), Teteg (tabah), Tutug (sampe pada tujuan). Berarti, dengan keyakinan yang kuat dan ketabahan maka akan tercapai keinginan atau tujuannya.
"Dirgahayu Kabupaten Banyumas yang ke - 452, semoga Banyumas tetap Tatag, Teteg dan Tutug, Banyumas yang selalu kondusif, aman dan damai bagi masyarakatnya, Banyumas yang menjadikan masyarakatnya sejahtera dan makmur", kata mantan Dansat-81/Gultor Kopassus ini.
Published : ADP