Jakarta, Kabartujuhsatu.news,-Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong upaya pemanfaatan lahan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi rumah tangga.
Pemanfaatan lahan pekarangan baik di daerah pedesaan maupun perkotaan dapat mendukung ketahanan pangan nasional dengan memberdayakan potensi pangan lokal yang dimiliki masing-masing daerah.
Pekarangan rumah dapat dimanfaatkan dan dikelola melalui pendekatan terpadu untuk ditanami berbagai jenis tanaman sayuran, tanaman hias,ternak dan ikan, buah, dan obat-obatan.
Untuk itu, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan pertanian produktif skala ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dapur.
Menurut Mentan, pertanian adalah sumber rezeki yang bisa dilakukan siapa saja dan dimana saja. Sektor pertanian adalah bisnis sekaligus lapangan kerja yang sangat menjanjikan.
"Pertanian itu ada yang tanamnya 20 hari, ada yang 1 bulan, ada yang 3 bulan dan ada juga yang bisa kita panen setiap hari, bahkan pertanian di pekarangan rumah ini bisa menghasilkan 40 juta dalam sebulan," ujar Mentan.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, memberikan motivasi kepada para penyuluh untuk mendampingi masyarakat dalam memanfaatkan lahan pekarangan.
"Banyak hal yang bisa dilakukan dalam memanfaatkan lahan pekarangan, salah satunya melalui budidaya sayuran," ungkap Dedi.
Mengingat pentingnya hal tersebut Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menggelar Pelatihan Teknis Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan bagi Aparatur dan Pelatihan Teknis Pengendalian OPT Padi bagi Non Aparatur. Selasa. 07/02/2023.
Sub. Korodinator Penyelenggaraan pelatihan Non Apartur, Amri Pawellangi menyampaikan pelatihan ini dibuka secara bersamaan yakni masing-masing diikuti sebanyak 30 orang peserta, kedua pelatihan ini akan dilaksanakan selama 7 hari, yaitu tanggal 6 – 13 Februari 2023 di BBPP Batangkaluku.
“Peserta adalah penyuluh pertanian yang berasal dari 6 Provinsi Se Sulawesi antaranya, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Gorontalo,”jelasnya.
Adapun Tujuan Pelaksanaan pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dalam mengoptimalisasi pemanfaatan pekarangan, meningkatkan ketersediaan, aksebilitas, dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman, meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar. Serta pada Pelatihan Teknis Pengendalian OPT Padi bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengurus atau anggota kelompok tani dalam hal pengendalian OPT pada Tanaman Padi.
Muhlis Mori, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Sulawesi Selatan mengatakan melalui pelatihan ini para peserta diajarkan untuk memanfaatkan lahan pekarangannya dengan baik agar bisa memanfaatkan tanaman yang mereka tanam.
“Nantinya dengan pengetahuan yang diperoleh mengenai memanfaatkan pekarangan maka masyarakat dalam hal ini penyuluh pertanian dapat menggunakan lahan pekarangannya dengan maksimal dan juga dapat menghasilkan keuntungan ekonomi dalam rumah tangga.
Bisa saja penanaman sayuran tersebut menjadi sumber pendapatan dalam menambah ekonomi rumah tangga,”ungkapnya.
“Selain diberikan pengetahuan dan juga wawasan mengenai optimalisasi lahan pekarangan para peserta juga mendapatkan bantuan bibit tanaman untuk di tanam di setiap lingkungan sekitar tempat tinggalnya,”ujarnya.
(humasbbppbk.02.AL/ILhm)