Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Direktur eksekutif Lingkaran Suara Publik (LSP), Indra Nuryadin menyampaikan paparannya terkait dengan hasil riset yang dilakukan lembaganya untuk membaca potensi arah politik nasional 2024.
Di dalam rilisnya, Indra menyebut bahwa dari sekian tokoh nasional yang masuk ke dalam radar, Prabowo Subianto masih menempati posisi tertinggi, baik popularitas, likeabilitas maupun elektabilitas.
"Pada pertanyaan elektabilitas survei menemukan bahwa Prabowo semakin meningkat elektabilitasnya. Ada 33,4% publik yang mengaku memilihnya bila pemilihan Presiden dilaksanakan hari ini," kata Indra dalam rilis survei yang dilakukan secara dari di Jakarta, Jumat (17/3).
Di bawah Prabowo Subianto, ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan di bawahnya lagi ada Anies Baswedan.
"Menyusul di belakangnya Ganjar Pranowo dengan 21,2% dan Anies secara konsisten berada di posisi ke-3 dengan persentase 20,4%," ujarnya.
Tingkat Popularitas ;
Prabowo Subianto : 97%
Sandiaga Uno : 89,1%
Ganjar Pranowo : 89%
Anies Baswedan : 89%
Ridwan Kamil : 87,5%
Agus Harimurti Yudhoyono : 87%
Puan Maharani : 86,8%
Airlangga Hartarto : 86,4%
Mahfud MD : 86%
Khofifah Indar Parwansa : 85,9%
Muhaimin Iskandar : 85,2%
Erick Thohir : 81,8%
Andika Perkasa : 70,5%
Ahmad Heryawan : 67,3%
LAA Nyalla Mahmud Mattalitti : 67,2%
Tingkat Likeabilitas ;
Prabowo Subianto : 87,8%
Ganjar Pranowo : 64,5%
Ridwan Kamil : 61,7%
Anies Baswedan : 60,2%
Agus Harimurti Yudhoyono : 60,2%
Sandiaga Uno : 56,1%
Puan Maharani : 54,2%
Khofifah Indar Parawansa : 53,6%
Airlangga Hartarto : 52,9%
Erick Thohir : 52,5%
Mahfud MD : 52%
Muhaimin Iskandar : 51%
Andika Perkasa : 51%
Ahmad Heryawan : 50,9%
La Nyalla Mahmud Mattalitti : 49,7%
Lantas apa yang menjadi faktor sehingga Prabowo Subianto berada di urutan teratas di 3 (tiga) variabel tersebut. Salah satunya adalah kinerja dari sosok Menteri Pertahanan itu.
"Kinerja Prabowo yang masih moncer di bidang pertahanan. Tak dipungkiri Jokowi pun sering tampil memberi penghargaan kepada Prabowo dengan hadir pada beberapa acara Kemhan," tuturnya.
Selain kinerja, faktor mengapa data surveinya menunjukkan Prabowo Subianto paling unggul, karena pengaruh dari sikap Presiden Joko Widodo yang sering mengajak Prabowo ke dalam kunjungan kerjanya.
"Endorsement Jokowi terhadap Prabowo semakin intens, terakhir Jokowi didampingi Prabowo melakukan kunker ke Kebumen didampingi juga Ganjar menimbulkan banyak spekulasi Pilpres dimana hal ini ditafsirkan akan menjadi pasangan Capres-Cawapres pilihan Jokowi," terangnya.
Faktor ketiga adalah penggalangan suara yang dilakukan oleh elemen relawan Jokowi, yakni Musyawarah Rakyat (Musra). Prabowo disebut telag ke dalam radar mereka, sehingga nama Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu menjadi salah satu opsi yang didukung oleh pendukung Presiden Joko Widodo itu.
"Musra Relawan Projo di berbagai Provinsi memunculkan nama Prabowo sebagai pilihan utama Capres," tandasnya.
Yang terakhir adalah adanya pergeseran pendukung Jokowi yang sebelumnya mengarah ke Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto.
"Bergesernya dukungan organ relawan Jokowi yang mendukung Ganjar ke Prabowo dan terakhir semakin intensnya Prabowo menyapa tokoh-tokoh berpengaruh dan menyapa rakyat dibasis-basis pemilihnya dulu semakin menaikkan keyakinan dan kepercayaan pilihan terhadap Prabowo," sambungnya.
Elektabilitas Prabowo Berpotensi Terus Meningkat
Lebih lanjut, Indra juga menyebut bahwa potensi dukungan masyarakat kepada Prabowo Subianto diyakini akan semakin membesar di dalam proses yang masih berjalan.
Hal ini dilihat dari potensi arah suara jika Pemilu 2024 berlangsung nanti. Yakni suara pendukung Ganjar adalah para pemilih Jokowi di 2019. Sementara pendukung Anies adalah para pendukung Prabowo di pilpres yang sama.
"Bahwa elektabilitas Prabowo berpotensi besar untuk terus meningkat karena berhasil menyatukan pemilih ganjar dan pemilih Anies yang notabene adalah pemilih Jokowi dan Prabowo di 2014 dan 2019," papar Indra.
Jika di dalam simulasi berpasangan yang mempertandingkan 3 pasangan calon, Indra menyebut bahwa pasangan Prabowo-Ganjar merupakan pasangan Capres-Cawapres terkuat.
Bahkan kata dia, pasangan Prabowo-Ganjar dinilai dapat keluar sebagai pemenang hanya dalam satu putaran saja karena pasangan calon ini mendapatkan keterpilihan 52,8% publik bila pemilu dilaksanakan hari ini.
"Pasangan ini merupakan pasangan paling ideal demi persatuan bangsa," ucap Indra.
Sementara untuk simulasi lain seperti Prabowo-erick, Prabowo-Khofifah masih di bawah 50% sehingga berpotensi 2 putaran. Sementara Prabowo-Puan bahkan tidak lolos dalam putaran ke-2 pilpres.
"Temuan survei ini merupakan temuan saat survei dilaksanakan atau sementara. Masih cukup waktu bagi masing-masing parpol dan capres untuk meningkatkan elektabilitas demi keluar menjadi pemenang pada kontestasi pemilu 2024 mendatang," pungkasnya.
Survei Lingkaran Suara Publik (LSP) dilakukan pada tanggal 1-10 Maret 2023 dengan 1230 responden dan margin of error +/- 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden tersebar secara proporsional di 38 Provinsi dengan kriteria responden adalah penduduk berusia 17 tahun keatas atau telah memiliki KTP.
Teknik sampel survei ini menggunakan multi-stage random sampling. Sementara pengumpulan data melalui wawancara tatap muka.
(Red/**)