Surabaya, Kabartujuhsatu.news,-Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang yang menggelar pertandingan sepakbola antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, masih meninggalkan luka yang mendalam, khususnya bagi Budi yang kehilangan putrinya saat ikut menonton Tim Kesayangannya berlaga pada 1 Oktober 2022 lalu.
Pada saat ini proses persidangan yang masih berlangsung, Budi selaku Ayah kandung dari almarhumah Hindun Diana (19) secara pribadi mengaku sudah ikhlas dan mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.
Namun, disisi lain Istri yang bersangkutan masih mengalami trauma psikis dan terpukul atas kepergian putrinya.
Budi, salah satu keluarga korban meninggal dunia yang masih percaya adanya keadilan dibalik peristiwa ini.
“Saya InsyaaAllah sudah ikhlas namun istri saya merasa sangat terpukul atas kepergian putri kami,” kata Budi.
Bapak Budi juga berharap ada yang membantu untuk menghilankan traumatis yang dialami oleh istrinya, beliau mengharapkan ada bantuan bimbingan psikologis untuk istrinya pasca kepergian almarhumah.
“Tidak perlu saling menyalahkan satu sama lain, semua ini sudah terjadi dan harus dihadapi dengan ikhlas dan lapang dada” lanjut Budi.
Budi berharap para Hakim di PN Surabaya dapat meberikan keputusan yang seadil-adilnya bagi para terdakwa dan memberikan rasa adil bagi keluarga korban yang ditinggalkan.
Selain itu Budi hanya ingin kesejahteraan keluarganya saat ini diperhatikan, yang bersangkutan sehari-harinya berdagang bakso ingin mengembangkan usahanya dan berharap pemerintah setempat mendengarkan harapannya tersebut.
Budi tidak menyangkal bahwa kehilangan putrinya merupakan ujian yang berat bagi hidupnya.
Namun dirinya harus tetap semangat untuk melanjutkan hidup dan menjadikan peristiwa kemarin sebagai pelajaran yang membuatnya menjadi lebih baik lagi.
Published : Hendy