Borong, Kabartujuhsatu.news, Isu tentang kesetaraan dan kekerasan pada perempuan, masih menjadi isu utama dalam pembangunan. Berbagai program dan strategi telah dilakukan untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan. Salah satunya adalah mendesain starategi inovatif, seperti yang dilakukan oleh Dinas P2KBP3A Kabupaten Manggarai Timur.
Di Kabupaten Manggarai Timur, Pemerintah Daerah melalui Dinas P2KBP3A berinisiatif membentuk sebuah Forum Pria Peduli Perempuan. Pembentukan Forum yang berlangsung di lobby kantor Bupati Manggarai Timur, Selasa 21 Maret 2023, dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat dan ASN dari lingkup DP2 KBP3A.
Dalam penyampaiannya, Kadis P2KBP3A Jefrin Haryanto memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih terhadap inisiatif baik yang telah dilakukan oleh bidang perlindungan perempuan.
"Kita butuh inovasi seperti ini. Tidak bisa bekerja normatif untuk isu-isu inklusif, perlu kerja luar biasa, "ungkap Haryanto.
Lebih lanjut Haryanto, memaparkan bahwa Matim sedang bekerja serius untuk isu anak dan perempuan dengan menggandeng pihak lain, sehingga kolaboratif dan kerja bahu membahu dalam penyelesaian soal.
"Saya datang ke LSM-LSM untuk bekerja ke Manggarai Timur. Pemerintah tidak bisa kerja sendiri. Kita bisa saling sharing. Bekerja dengan meriplikasi praktik baik. Prinsipsinya mindset harus berubah, ujar mantan Kabag Prokopim tersebut.
Jefrin juga menguraikan bahwa kita mencoba menggarap isu pembedayaan dan perlindungan perempuan ini dengan merubah prespektifnya.
"Kalau selama ini perempuannya yang kita garap atau prespektif korban, sekarang kita ubah prespektifnya dari prespektif pelaku atau laki-laki, " pungkas Haryanto.
Dalam pertemuan awal Forum Pria Peduli Perempuan ( FP3) tersebut, selain menyepakati agenda-agenda bersama, juga secara aklamasi memilih Bapak Mateus Ola Beda sebagai ketua Forum, Hironimus Nawang sebagai Wakil Ketua, Sekretaris Jefrin Haryanto.
Informasi yang didapat media FP3 akan dideklarasikan secara resmi pada tanggal 21 April 2023, bertepatan dengan hari kartini.
Publish: Agustinus Ardi
Kabiro, Manggarai Timur
