Ponorogo, Kabartujuhsatu.news, - Tak kenal lelah untuk selalu bermanfaat untuk umat, NU Care-LAZISNU Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jatim terus melakukan berbagai agenda sosial keagamaan. "NU Care-LAZISNU adalah rebranding dan atau sebagai pintu masuk agar masyarakat global mengenal Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) sebagai lembaga filantropi NU," ujar Suratno Divisi Pentasarufan NU Care-LAZISNU Kecamatan Bungkal di sela-sela Berbagi Kebaikan dan Keberkahan (Beberkah) kepada Tritoto (55 th) penderita kanker dan tumor ganas warga Dukuh Duwet, RT 002, RW 002, Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Jumat (3/3/2023) siang.
Menurut dia, NU Care-LAZISNU merupakan lembaga nirlaba milik perkumpulan Nahdlatul Ulama
(NU) yang bertujuan untuk berkhidmat dalam rangka membantu kesejahteraan dan kemandirian umat. "Serta mengangkat harkat sosial dengan mendayagunakan dana Zakat, Infaq, Sedekah (ZIS) dan dana sosial-keagamaan lainnya (DSKL)," tambahnya.
Disela-sela kegiatan, Suwadi Ketua LAZISNU Kecamatan Bungkal juga yakin NU Care-LAZISNU Bungkal mampu menjadi percontohan bagi yang lain.
"Alhamdulillah hari ini kita bisa berbagi bersama keluarga Pak Totok, sapaan akrab Pak Tritoto yang menderita kanker dan tumor ganas," ungkap Suwadi.
Pada penyerahan donasi sebesar Rp. 5.760.000,00 pihaknya juga menggandeng beberapa komunitas sosial. "Kegiatan donasi bagi Pak Totok ini, NU Care-LAZISNU Kecamatan Bungkal bersinergi dengan Sobat Dunia Akhirat Taiwan, Permupota Taiwan, Bawaslu Bungkal, Jamaah Yasin, Pemdes Bancar dan lembaga lainya serta para dermawan dan donatur," imbuhnya.
Pun, Suwadi berharap bantuan yang diserahkan bisa bermanfaat bagi penyembuhan penyakit Tritoto.
"Semoga yang kita lakukan (penyerahan donasi) ini bisa mengurangi beban keluarga Pak Totok," harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bancar, Agus Sudarmono yang mendampingi rombongan mengapresiasi kegiatan sosial dari NU Care-LAZISNU Kecamatan Bungkal yang bersinergi degan beberapa lembaga sosial.
"Apa yang dilakukan oleh NU Care-LAZISNU Kecamatan Bungkal bisa menjadi teladan bagi yang lain dan bisa bermanfaat bagi masyarakat dan umat," tutur Agus Sudarmono.
Sebagai catatan, Tritoto adalah figur yang dulunya menjadi tulang punggung ekonomi keluarga sebagai tukang bangunan.
Namun lebih 2 tahun belakangan terkena sakit kanker pada perut dan saluran pembuangan (Anus) yang parah.
Sehingga sekian lama, Pak Totok panggilan akrab Tritoto menjadi lemah tidak berdaya sehingga tidak lagi bisa kerja.
"Bapak (Tritoto) sebenarnya sudah dua kali menjalani operasi di Rumah Sakit Dr Moewardi Solo, Jawa Tengah," kata Anis, isteri Tritoto.
Bahkan Tritoto juga menjalani proses pengobatan rawat jalan (kemo) dan lain-lain ke Rumah Sakit Dr Moewardi Solo Jawa Tengah, yang sudah tak terhitung berapa kali.
"Hingga menghabiskan biaya yang banyak untuk wira-wiri Ponorogo-Solo setiap dua minggu sekali," bebernya.
Saat ini untuk pengobatan Tritoto mendapatkan bantuan dalam program KIS (BPJS yang dibiayai Pemerintah RI).
Dan saat ini Tritoto tercatat sebagai salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan BLT Dana Desa di Desa Bancar setiap bulan.
(Muh Nurcholis)