Jakarta, Kabartujuhsatu.news, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin, meminta Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk percaya diri terhadap kemampuan petani dalam negeri yang berhasil meningkatkan produksi, sehingga dengan demikian, kebijakan rencana impor beras bisa dibatalkan.
"Kita harus percaya diri panen kita cukup, karena masalahnya adalah ketidakmampuan penyerapan beras dalam negeri sehingga jalan pintasnya adalah impor, dan ini yang jadi masalah," terang Andi Akmal, Selasa, 4 April 2023.
Menurutnya, DPR dan Kementan akan merasa gagal jika semua program kerja yang dilakukan ujungnya adalah impor.
Andi Akmal mengaku kecewa karena target penyerapan bulog sebesar 1,5 juta dijawab dengan rencana impor 2 juta ton.
"Kalau hanya impor saya kira tidak perlu orang pintar, tandasnya.
Menurutnya, "Jangan sampai Kementan ini jadi bulan-bulanan karena dianggap tidak kerja.
"Jadi apa gunanya Bapanas kalau hanya fokus pada hilirnya, sementara petaninya menderita," jelasnya.
Andi Akmal kemudian menyinggung pengalaman impor pada tahun 2018.
"Waktu itu, kata Andi Akmal, " beras yang didatangkan dari luar negeri terbuang percuma karena panen raya terus bertambah melimpah ruah.
"Apalagi, kata dia, 2 juta ton yang direncanakan bukan angka yang sedikit.
"2 juta itu angka yang sangat besar, Pak. 2018 dulu itu kita impor 2 juta ton tetapi ternyata disposal karena beras dalam negeri melimpah," katanya.
Karena itu, Andi Akmal meminta agar Kementan meyakinkan Bapanas dan Bulog bahwa beras hasil produksi dalam negeri dalam posisi cukup.
"Karena itu, perlu dilakukan penyerapan secata besar-besaran, imbuhnya.
"Kementan perlu meyakinkan Bapanas atau Bulog untuk menggalakan program penyerapan," pungkas Dia.
(Red/**)