Hadapi Musim Kemarau, Mentan SYL : Gunakan KUR Maka Akan Ada Alsintan di Setiap Kecamatan
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Hadapi Musim Kemarau, Mentan SYL : Gunakan KUR Maka Akan Ada Alsintan di Setiap Kecamatan

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 29 April 2023, April 29, 2023 WIB Last Updated 2023-04-30T03:39:04Z
    masukkan script iklan disini

    Makassar, Kabartujuhsatu.news, - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta para penyuluh di Sulawesi Selatan untuk menjadi pejuang dan garda terdepan dalam meningkatkan produktivitas disaat musim kemarau panjang atau el nino 2023.

    Menurut SYL, penyuluh pertanian lapangan adalah “kopassus” petani yang harus menyebar ke semua desa dan mulai menghidupi petani secara mandiri melalui kelembagaan ekonomi.

    "Caranya, kata SYL, penyuluh dapat menggunakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai jalan pertama dalam menangani persoalan modal.

    "Jadi sintesa dalam menghadapi elnino itu adalah membuat kelembagaan yang kuat dan bernilai ekonomi.

    "Termasuk didalamnya menyiapkan teknologi dan mekanisasi, apalagi kapasitas produksi di Sulsel itu sudah 1,2 juta ton.

    "Karena itu ke depan targetnya harus meningkat melalui konsep, program dan kelembagaan yang jauh lebih kuat.

    "Inilah yang disebut dengan program eksponensial," ujar SYL saat memberi pelatihan singkat kepada para penyuluh Makassar di Kopi Arnum, Minggu, 30 April 2023.

    SYL mengatakan, dengan menggunakan akses KUR maka nantinya akan ada alsintan di setiap kecamatan seluruh Indonesia.

    "Terlebih saat ini kementan sudah menggulirkan 1000 hektare lahan baru di semua Kabupaten Indonesia.

    "Nanti akan kita carikan anggarannya setiap Kabupaten satu miliar.

    "Jadi nanti penyuluh tinggal membuat kelembagaan ekonominya.

    "Modalnya 1 miliar tiap kabupaten. Tapi semua setelah proses hitung ya," katanya.

    Selanjutnya, kata SYL, lembaga ekonomi itu akan mengatur pengadaan pupuk, kemudian pengadaan benih dan juga sarana prasarana produksinya.

    "Jadi pola keuangannya bukan sekedar bantuan melainkan prinsip pinjaman yang dikembalikan melalui kerja keras.

    "Saya ingin dalam kelembagaan bernilai ekonomi ini nantinya ada budidaya sapi, pupuk organik, benih unggul sampai pada alat modern lainya.

    "Dan jangan kita terbiasa dengan bantuan karena itu hanya membuat kita tidak berpikir.

    "Kita pakai gagasan yuk untuk menghasilkan karya bagi bangsa dan negara," katanya.

    Terkahir, SYL ingin sektor pertanian betul-betul menjadi sektor yang paling kuat dalam situasi apapun termasuk musim kemarau panjang yang akan dihadapi dalam waktu dekat.

    "Ketersediaan pangan kita harus cukup dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia," pungkasnya.

    (Red/**)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini