Borong, Kabartujuhsatu.news, Strategi percepatan penurunan stunting di kabupaten Manggaraia Timur dilaksanakan dengan berbagai cara dan metode.
Salah satunya adalah dengan pelaksanaan program DASHAT ( dapur sehat atasi stunting) yang dijalankan oleh dinas P2KBP3A kabupaten Manggarai Timur.
Program ini merupakan upaya pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga resiko stunting melalui sumber daya lokal dengan sumber daya kemitraan lainnya.
Guna memperkuat implementasi lapangan program DASHAT , maka BKKBN perwakilan NTT bersama DP2KBP3A Kabupaten Manggarai Timur pada (/25/5/2023) melaksanakan kegiatan penguatan penyelenggaraan program DASHAT di kampung KB desa Sita Kecamatan Ranamese.
Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Ranamese, PLKB, Puskesmas Sita, Pemerintah Desa,TA satgas stunting Kabupaten Manggarai Timur, Pengurus yayasan Gugah Nurani Indonesia dan orang tua serta anak stunting desa stunting sebagai kelompok sasaran.
Kadis P2KBP3A Kabupaten Manggarai Timur Jefrin Haryanto, MPSi dalam kesempatan tersebut mengingatkan bahwa penanganan stunting yang utama adalah kesadaran masyarakat sendiri dalam mengurus dirinya dan rumah tangga baik dalam pemenuhan gizi dengan memberdayakan potensi yang ada di sekitar rumah, ketersediaan sanitasi dan lingkungan yang bersih dan sehat.
"Kata dapur berarti sumber pengolahan gizi keluarga. Sehingga program DASHAT sesungguhnya telah dijalankan oleh setiap rumah tangga dan sebenarnya tidak perlu mengandalkan bantuan pihak lain karena kita semua bisa menjalankan sendiri dengan mandiri sesuai dengan apa yang ada disekitar kita, ujar Kadis Haryanto.
Ia Juga menandaskan bahwa sebenarnya program DASHAT itu program menamkan rasa malu. Bagaimana harus orang lain yang datang mengurus dapur kita. Kita harus terbiasa untuk malu agar dapur kita, kita urus sendiri.
Sejalan dengan Kadis Jefrin, Kepala bidang KB DP2KBP3A Kabupaten Manggarai Timur Irene Olabeda mengharapkan agar program DASHAT dapat mengedukasi pemenuhan kebutuhan gizi anak stunting dan ibu hamil.
"Kita sangat meyakini bahwa masyarakat akan berubah status gizinya apabila memperoleh ketrampilan penyiapan pangan yang sehat dan bergizi berbasis sumber daya lokal dan meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat melalui kelompok usaha yang berkelanjutan, ungkap Irene.
Hadir dalam kesempatan tersebut juga, Adisma Kristoforus selaku tecnichal Asistant Satgas Stunting kab Manggarai Timur. Menurut Adisma kasus stunting yg ada di desa sita merupakan kasus yg tertinggi di Kabupaten Manggarai Timur. Saat ini terdapat 53 anak stunting.
"Kalau dilihat dari potensi yang ada di desa sita sangat beragam dan menjanjikan utk pemenuhan gizi masyarakat desa, namun sangat berbanding terbalik dengan kasus stunting yang banyak.
"Sehingga kita berharap melalui program DASHAT dapat memberikan kontribusi dan ketrampilan keluarga dan masyarakat dalam mengolah bahan pangan yg bergizi dan sehat.
"Diharapkan agar tim pendamping keluarga yg bekerja di desa Sita betul-betul mendampingi keluarga yang beresiko stunting dengan memberikan KIE, fasilitasi rujukan dan fasilitas bantuan sosial bagi keluarga stunting, papar Adisma.
Sebagaimana disaksikan oleh media, kegiatan kali ini berlangsung dengan suasana pelatihan yang sangat berbeda, suasana dialogpun cair, penyampaian materipun disampaikan dengan metode yang sangat menyenangkan. Pada kesempatan tersebutpun yayasan GNI menyajikan materi demonstrasi ular tangga PHBS yg diikuti oleh ibu ibu keluarga stunting.
Penulis:Ardi