Penulis ; Jeannie Latumahina
Ketua Umum Relawan Perempuan dan Anak Partai Perindo.
Kabartujuhsatu.news,-Indonesia adalah negara yang memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu negara raksasa di dunia pada tahun 2045, saat memperingati 100 tahun kemerdekaannya.
Namun, untuk mencapai hal itu, Indonesia membutuhkan pemimpin yang visioner, kompeten, dan berintegritas yang dapat membawa bangsa ini menuju kemajuan dan kesejahteraan.
Salah satu cara untuk menentukan pemimpin tersebut adalah melalui Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang akan digelar pada 14 Februari 2024.
Pemilu ini akan menjadi pemilu presiden langsung kelima di Indonesia, dan juga akan menjadi pemilu pertama tanpa Presiden Joko Widodo yang telah menjabat selama dua periode dan tidak dapat maju kembali karena terbatas oleh konstitusi.
Pemilu 2024 akan menjadi ajang persaingan antara berbagai tokoh politik yang memiliki visi dan misi yang berbeda-beda untuk memimpin Indonesia.
Beberapa nama yang sudah muncul sebagai bakal calon presiden antara lain adalah Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, dan lain-lain.
Hingga hari ini lembaga-lembaga survei kredibel telah memposisikan Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sebagai kandidat Capres terkuat.
Maka untuk memilih pemimpin yang tepat, rakyat Indonesia harus cerdas dan kritis dalam menilai kualitas dan rekam jejak para calon.
Rakyat Indonesia juga harus mampu menghindari politik uang, politik identitas dan politik hoax yang dapat merusak demokrasi dan persatuan bangsa.
Rakyat Indonesia sungguh harus menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan bertanggung jawab.
Memilih presiden tahun 2024 bukanlah hal yang sepele. Oleh karena pemilihan ini akan menentukan arah dan nasib bangsa Indonesia untuk lima tahun ke depan, bahkan hingga menuju tahun 2045.
Oleh karena itu, rakyat Indonesia harus turut berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi ini dan memilih pemimpin yang dapat mewujudkan Indonesia menjadi negara raksasa tahun 2045.
Sebagaimana juga adanya beberapa tokoh pejabat negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura ada meramalkan Indonesia adalah negara berpotensi besar untuk menjadi negara maju dan berdaulat pada tahun 2045, yang adalah saat memperingati 100 tahun kemerdekaannya dan juga akan menjadi Tahun Emas, karena Indonesia pada tahun tersebut akan mencapai puncak populasi rakyat dengan usia produktif yang tertinggi semenjak 1945.
Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar nomor empat, dan di tahun 2045 akan mencapai puncak tertinggi populasi usia produktif tentu adalah berkat dan potensi besar yang tidak boleh terlewatkan begitu saja.
Maka langkah-langkah menuju pencapaian pembangunan tersebut harus secara berkelanjutan yang secara estafet kepada setiap Presiden dan telah dimulai oleh Presiden Jokowi.
Maka tentu pemilihan presiden selanjutnya harus mampu meneruskan, meningkatkan dan mengembangkan perjuangan Presiden Jokowi.
Dapatlah kita mencontoh negara besar yaitu negara China dengan jumlah penduduk terbesar dunia sebagai acuan yang berhasil dalam melakukan transformasi besar-besaran.
China juga adalah salah satu negara tempat lahirnya peradaban tertua di dunia. China pernah mengalami masa kejayaan di bawah dinasti-dinasti yang berkuasa sejak era Sebelum Masehi.
Namun, China juga pernah mengalami masa kemunduran akibat penjajahan asing, perang saudara, dan revolusi komunis. China baru mulai bangkit kembali sejak tahun 1978, ketika Deng Xiaoping memulai reformasi ekonomi dan pembukaan pasar.
Sejak itu, China mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, dari negara miskin menjadi negara dengan produk domestik bruto (PDB) terbesar kedua di dunia.
Dan Pemimpin China setelah Deng Xiaoping kemudian melanjutkan apa yang telah dimulai oleh Deng Xiaoping, Perdana Menteri China pada 1998, Zhu Rongji menyatakan, "Berikan saya 100 peti mati, 99 akan saya kirim untuk para koruptor. Satu buat saya sendiri jika saya pun melakukan hal itu."
Kemudian terus berlanjut oleh Presiden Xi Jinping dalam meningkatkan ekonomi negara China di tingkat International juga berhasil mengentaskan ratusan juta orang dari kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, serta memperkuat posisinya sebagai negara adidaya di bidang politik, militer, teknologi, dan budaya.
Apa yang bisa kita pelajari dari pengalaman China? Tentu saja kita tidak bisa meniru secara mentah-mentah apa yang dilakukan China, karena setiap negara memiliki kondisi dan karakteristik yang berbeda.
Namun, kita bisa mengambil beberapa pelajaran penting dari tahapan perjuangan negara China menjadi negara raksasa, yaitu:
Memiliki visi jangka panjang yang jelas dan realistis. China memiliki rencana pembangunan nasional yang disusun secara sistematis dan terukur.
Misalnya, China menetapkan target untuk mencapai status negara maju pada tahun 2049, bertepatan dengan peringatan 100 tahun berdirinya Republik Rakyat China. China juga menetapkan target untuk mencapai status negara berpendapatan menengah atas pada tahun 2020 (yang sudah tercapai), dan status negara bebas kemiskinan pada tahun 2021 (yang hampir tercapai).
Melakukan reformasi struktural secara bertahap dan konsisten. Maka terlihat bagaimana negara China tidak melakukan perubahan drastis dalam sistem ekonomi dan politiknya.
Melainkan China melakukan reformasi secara bertahap dan konsisten, dengan memperhatikan kondisi sosial dan budaya masyarakatnya.
Visi Indonesia menuju 2045
Visi Indonesia 2045 adalah sebuah gagasan yang dirumuskan oleh pemerintah untuk mewujudkan cita-cita tersebut dengan mengandalkan empat pilar utama, yaitu: pembangunan infrastruktur, peningkatan sumber daya manusia, investasi di bidang kesehatan dan pendidikan, serta pengembangan riset dan inovasi di bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika.
Pembangunan infrastruktur adalah salah satu prioritas utama Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan konektivitas dan produktivitas di seluruh wilayah Indonesia. Infrastruktur yang baik akan memudahkan akses transportasi, energi, komunikasi, dan logistik, serta menarik investasi asing dan domestik.
Selain itu, infrastruktur juga akan mendukung pengembangan sektor-sektor strategis seperti pariwisata, industri kreatif, pertanian, perikanan, dan kelautan.
Peningkatan sumber daya manusia adalah kunci untuk menciptakan generasi emas yang berkualitas, kompetitif, dan berdaya saing global.
Untuk itu, pemerintah berupaya meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat dengan mengatasi masalah-masalah seperti kemiskinan, stunting, gizi buruk, dan penyakit menular.
Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan di semua jenjang dengan mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman dan mengedepankan literasi digital.
Investasi di bidang kesehatan dan pendidikan adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak positif bagi pembangunan Indonesia.
Dengan kesehatan dan pendidikan yang baik, Indonesia akan memiliki sumber daya manusia yang sehat, cerdas, kreatif, inovatif, dan produktif. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat regional maupun global.
Pengembangan riset dan inovasi di bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika adalah salah satu faktor penting untuk mendorong transformasi struktural ekonomi Indonesia dari ekonomi berbasis sumber daya alam menjadi ekonomi berbasis pengetahuan.
Dengan riset dan inovasi yang berkualitas, Indonesia akan mampu menciptakan produk-produk unggulan yang memiliki nilai tambah tinggi dan dapat bersaing di pasar global. Selain itu, riset dan inovasi juga akan membantu Indonesia menyelesaikan berbagai permasalahan sosial, lingkungan, dan pembangunan yang dihadapi saat ini maupun di masa depan.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah bagaimana mencapai kemajuan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan dan inklusif. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu negara raksasa di dunia, dengan sumber daya alam yang melimpah, populasi yang besar dan beragam, serta lokasi strategis di antara dua samudra dan dua benua.
Namun, Indonesia juga menghadapi berbagai masalah yang menghambat perkembangan, seperti kemiskinan, ketimpangan, korupsi, radikalisme, bencana alam, dan pandemi Covid-19.
Untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai negara raksasa tahun 2045, diperlukan pemimpin yang memiliki komitmen kuat, visi jelas, dan kemampuan eksekusi yang tinggi.
Pemimpin yang mampu menginspirasi dan mempersatukan bangsa, serta mendorong inovasi dan kolaborasi antara berbagai pihak.
Pemimpin yang tidak hanya berpikir jangka pendek, tetapi juga jangka panjang dan holistik.
Pemimpin yang tidak hanya memperhatikan kepentingan sendiri atau kelompoknya, tetapi juga kepentingan nasional dan kemanusiaan.
Visi Indonesia 2045 bukanlah sebuah mimpi belaka, melainkan sebuah target yang realistis dan dapat dicapai jika seluruh komponen bangsa bersatu dan bekerja keras untuk mewujudkannya.
Dengan semangat gotong royong dan optimisme yang tinggi, Indonesia dapat menjadi negara maju dan besar di 2045.
Dengan demikian menjadi sangat penting bagi seluruh rakyat Indonesia dalam memilih calon Presiden Indonesia tahun 2024.
Langkah awal telah dimulai oleh Presiden Jokowi yang harus terus menerus berkelanjutan untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara raksasa terbesar dunia dalam bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Dan tentu saja Partai Perindo akan turut berperan aktif dalam kerja besar bangsa Indonesia menuju 2045, yaitu dengan menetapkan calon Presiden dan Wakil penerus kerja besar Presiden Jokowi bersama seluruh rakyat Indonesia.
Minggu 14 Mei 2023