Luwu Timur, Kabartujuhsatu.news,- Menyoal dugaan skandal yang menyeret oknum pejabat Kepala Desa di kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan terus ramai menjadi pembahasan bahkan terus-menerus di perbincangkan seakan masih adanya hal yang janggal jika dirunut dalam persoalan tersebut.
Meski Kepala Unit PPA Kabupaten Luwu Timur, Ferawati baru-baru ini membuat pernyataan bahwa kasus tersebut dianggap telah selesai dengan alasan tidak adanya korban dan kerugian yang ditemukan, ujarnya.
Terkait hal itu, Ketua DPW AMJI-RI Luwu Raya, Darson Lasampa angkat bicara.
Menurutnya, "Pernyataan Kepala Unit PPA Luwu Timur itu, justru menguatkan dugaan adanya skandal oleh salah satu oknum Pejabat Kades., Jelasnya kepada media ini, Selasa (27/6/2023).
Bahkan kata Darson, Dari
Pernyataan PPA itu, diduga kuat telah terjadi perbuatan atau tindakan yang disengaja oleh oknum kades untuk mengikut sertakan pihak lain dalam kegiatan kedinasan, Ujarnya.
Ditegaskan Darson bahwa jika disimak kronologi dalam persoalan ini, yakni adanya gadis belia yang ikut serta dalam kegiatan kunjungan kerja para kepala desa, yang bukan pejabat pemerintah, dan juga bukan pasangan dan atau istri yang sah, bahkan bukan juga selaku anak kandung dari salah satu kades, sehingga tidak ada alasan yang mendasar untuk diikut sertakan dalam kegiatan kunjungan tersebut", Tandasnya.
"Oleh karena itu dalam persoalan ini dapat diduga ada yang masih janggal, maksud dan tujuan keikutsertaannya dipertanyakan, tegas Darson.
Dikatakan Darson bahwa, "Meski kasus dugaan skandal ini di nyatakan selesai oleh PPA Lutim, namum persoalan ini tidak serta merta menghentikan beragam spekulasi publik yang dapat menciptakan kesan buruk bagi pejabat kades di lingkup pemerintah Daerah Luwu Timur, tukasnya.
"Kita minta Ketua TP PKK Kabupaten Luwu Timur Ibu Sufriaty Budiman untuk turun tangan dan bersikap tegas terhadap pernyataan kanit PPA Lutim, adanya dugaan tindakan dan atau perbuatan yang diduga tidak wajar oleh oknum pejabat pemerintah desa yang mengarah pada prilaku tidak ramah anak", Imbuh Darson.
"Saya berharap kasus dugaan skandal ini, Tidak mencoreng citra kabupaten Luwu Timur sebagai kabupaten yang ramah anak", pungkasnya.
(Red/**)