Medan, Kabartujuhsatu.news, Pengurus Harian Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Akhmad Khambali SE, MM menegaskan, pemerintah mengusung Moderasi Beragama sebagai salah satu strategi dalam mendukung kebijakan pembangunan kerukunan umat beragama di Indonesia serta menyikapi keberaganan yang ada.
"Hal ini selaras dengan pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa Moderasi Beragama adalah pilihan tepat dan selaras dengan jiwa Pancasila di tengah gelombang ekstremisme di berbagai belahan dunia," ujar KH Akhmad Khambali saat berbicara pada acara Diskusi Moderasi Beragama Dalam Merawat Kebhinekaan yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Pemuda Muslim (Bakopam) Sumut di Medan, Sabtu (3/6).
Dalam makalahnya bertajuk Peningkatan Moderasi Beragama, KH Ahmad Khambali menambahkan, Moderasi Beragama telah masuk dalam Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Dengan masuknya Moderasi Beragama dalam RPJMN berarti menjadi mandat dan amanat bagi seluruh elemen bangsa Indonesia baik pemerintahan maupun masyarakat untuk menjalankannya.
"Pemilu sejatinya adalah pesta demokrasi dan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," sebut pengurus Gema Santri Nusantara ini dan pengasuh Majlis Sholawat Akhlul Kirom ini.
Selain itu, tambah Ahmad Khambali, demokrasi dalam prakteknya harus menghadirkan kebiasaan dan kebajikan di ranah publik.
"Ketika budaya demokrasi sudah terbangun secara mapan, maka kemungkinan konflik dan kekerasan terkait agama dapat dicegah.
Sikap-sikap intoleran yang disertai kekerasan baik secara fisik maupun verbal dalam politik dan menyangkutpautkan agama harus dihindarkan.
Begitu juga dengan sikap beragama yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat tidak boleh ada di Indonesia. .
Badan Koordinasi Pemuda Muslim (Bakopam) Sumatera Utara pun menyuarakan moderasi beragama, melalui Sosialisasi Moderasi Beragama dalam Merawat Kebhinekaan mulai Rabu (31/5/2023) hingga Sabtu (3/6/2023) di Kopi Medan kawasan Hotel Danau Toba, Medan.
Selain itu, rangkaian kegiatan sosial pun turut dilaksanakan seperti penyerahan paket sembako serta uang santunan untuk warga tuna netra di Jalan Denai Medan.
Pada acara puncak sosialisasi moderasi beragama tersebut, Sabtu (3/6/2023), Ketum Bakopam Sumut, Ibnu Hajar, SE menyampaikan segenap harapan setelah terselenggaranya sosialisasi moderasi beragama ini.
"Kami dari Bakopam, tujuan ini, internal kami masyarakat, agar bisa sama-sama menambah ilmu tentang arti kebhinekaan dan keutuhan bangsa ini," ucap Ibnu.
"Karena bangsa atau NKRI ini negara yang besar, berbagai-bagai suku dan beragam agama.
"Oleh karena itu, marilah perbedaan ini kita satukan, jadikan satu anugrah dan kekuatan agar bangsa ini supaya maju dan sama-sama kita jaga dan cintai," terangnya.
Ia pun berharap pada Pemilu 2024 akan berlangsung dengan baik dan damai.
"Untuk ke depan, kita harapkan jangan terjadi seperti yang lalu, ada berantam, ada yang bertengkar.
"Ini adalah pemilihan putra terbaik bangsa, siapapun yang menang mari kita dukung.
"Marilah kita bersatu, jangan gara-gara pemilihan kita bertengkar, tetaplah kita bersatu," pungkas Ibnu.
(Rizky Zulianda)