Jakarta, Kabartujuhsatu.news,- Sejumlah Kepala Desa dan Lurah se-Indonesia termasuk Kepala Desa Timusu Kecamatan Liliriaja Firdaus, S.Sos dan Kepala Desa Lompulle Kecamatan Ganra Andi Amri Naharuddin, S.Sos menghadiri upacara kenegaraan dalam memperingati hari lahirnya Pancasila 1 Juni tahun ini 2023 yang berlangsung di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (1/6/23).
Dipimpin Presiden Joko Widodo sebagai Inspektur Upacara, Direktur Lalu Lintas Polda Daerah DIY Kombes Alfian Nurrizal sebagai Komandan Upacara, Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai pembaca naskah UUD NRI 1945, serta Ketua MK RI Anwar Usman sebagai pembaca doa.
Para Kepala Desa dan Lurah yang masuk Nominator Paralegal Justice Award 2023, diberikan kesempatan dan kehormatan melalui Undangan langsung Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia untuk mengikuti Upacara Kenegaraan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023 bersama Presiden RI Jokowi Widodo dan seluruh Badan Lembaga Tinggi Negara serta Menteri Kabinet Bersatu, di Lapangan Monumen Nasional ( Monas ) Jakarta.
Dalam acara Kenegaraan ini, dari 294 Kepala Desa dan Lurah yang berprestasi di seluruh Indonesia dengan 30 Provinsi, dengan pakaian Adat Daerah masing masing, 2 diantaranya dari Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan yakni Kepala Desa Timusu Kecamatan Liliriaja Firdaus, S.Sos dan Kepala Desa Lompulle Kecamatan Ganra Andi Amri Naharuddin, S.Sos.
Mereka hadir dengan tempat panggung kehormatan tersendiri yang disiapkan oleh Panitia dengan berdiri sejajar para Lembaga Tinggi Negara dan Kementerian, momentum ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para Kepala Desa dan Lurah dapat hadir langsung dalam upacara kenegaraan tersebut, terang Firdaus Kepada Desa Timusu yang hadir bersama 294 Kepada Desa dan Lurah Se Indonesia tersebut.
Nampak terlihat para Undangan Kehormatan yang hadir ada Wakil Presiden RI Ma'aruf Amin, Mantan Presiden RI Megawati, Mantan Wakil Presiden RI, Hamzah Has, Mantan Wakil Presiden RI Boediono Ketua MPR DR. H. BAMBANG SOESATYO, S.E., M.B.A.. Ketua DPR RI ,H.C) Puan Maharani , Ketua MA,Prof Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H. Ketua MK. Anwar Usman dan Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan beberapa Tokoh Nasional lainnya , semua berpakaian Adat berdasarkan asal Daerahnya masing masing.
Diketahui, Upacara Hari Lahir Pancasila bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan menjadi tambahan daya semangat bagi kita untuk senantiasa mengamalkan Pancasila dalam setiap gerak gerik kehidupan, baik di keluarga, masyarakat, hingga berbangsa dan bernegara maupun dalam pemerintahan Desa dan kelurahan.
Warga Indonesia harus bangga memiliki Pancasila yang diperkenalkan pertama kalinya oleh Presiden Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI.
Pancasila tidak hanya terbukti menyatukan dan menguatkan berbagai kemajemukan bangsa, Pancasila juga telah diakui berbagai kalangan dunia sebagai ideologi terbesar pada abad ke-21.
Melalui Pancasila, Indonesia dipercaya menjadi pemimpin dalam berbagai organisasi dunia, diantaranya Presidensi G-20 pada 2021-2022, Keketuaan ASEAN 2023, Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020, serta Anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022.
Banyak entitas internasional yang mengagumi Pancasila. Pidato Presiden Soekarno saat memperkenalkan Pancasila di hadapan Kongres Amerika Serikat pada tahun 1956.
Profesor Marco Impagliazzo Pimpinan Komunitas Sant Edigio, organisasi Internasional yang berpusat di Roma, Italia, yang memiliki keanggotaan mencakup 73 negara, menyatakan bahwa Pancasila dengan nilai-nilai universal yang dikandungnya layak diangkat sebagai rujukan peradaban dunia.
Profesor Thomas Meyer, akademisi dari Universitas Dortmund, Jerman, mengungkapkan bahwa Pancasila telah menjadi bahan kajian akademisi di Eropa.
Ideologi Pancasila dinilai lebih baik dari pada paham neoliberalisme dan fundamentalisme keagamaan yang menjadi kekuatan politik terbesar pada abad 21.
Sedangkan Donald K. Emmerson, profesor ilmu politik di University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat, menyatakan bahwa kunci sukses Indonesia membangun pluralisme di tengah keragaman identitas budaya, adalah berkat ideologi Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Dengan keduanya, Indonesia juga dinilai dapat menjadi jembatan peradaban bagi dunia, dalam memaknai pluralisme.
(Red/**)