Kerisis Air Minum Bersih Terancam Menurun, Pemda Matim Minta Warga Jangan Merambah Hutan
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Kerisis Air Minum Bersih Terancam Menurun, Pemda Matim Minta Warga Jangan Merambah Hutan

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 13 Juli 2023, Juli 13, 2023 WIB Last Updated 2023-07-14T05:03:26Z
    masukkan script iklan disini

    Borong, Kabartujuhsatu.news- Penyebab terjadinya kerisis air minum bersih di Manggarai Timum, lebih kusus di Kecamatan Lamba Leda Raya di karenakan ada sebagian warga yang merambah hutan Lindung Bangga Rangga untuk di jadikan kebun kopi.

    Ada sebagian mata air  yang ada di hutan lindung ini sudah hilang, akibat dari perambahan hutan  oleh warga yang tidak dikenal.

    Kerusakan hutan lindung  terlihat di beberapa lokasi, misalnya di kawasan hutan lindung Bangga Rangga dan hutan lindung Lok Pahar, Kecamatan Lamba Leda Timur. 

    Saat ini perkebunan warga sudah merangsek ke dalam kawasan hutan lindung. Hutan ditebang untuk dijadikan lokasi perkebunan kopi.

    Menanggapi hal itu, pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, melalui Kepala bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ivan Mbula, meminta warga agar tidak menjadi perambah hutan. Pasalnya aktivitas itu bisa merusak sumber mata air di wilayah tersebut.

    Ia mengaku saat ini di wilayah itu, sudah terjadi penurunan debit air. Akibatnya banyak usulan untuk penyediaan air minum ke pusat tidak memenuhi standar, karena sesuai aturan, harus diatas 1,5 liter per detik.

    "Namun di lapangan, banyak sumber air sudah terjadi penurun. 

    "Itu disebabkan karena faktor kerusakan lingkungan, sehingga kita perlu penanganan dan kajian lebih lanjut," ujar Ivan Mbula.


    Selain itu, dirinya meminta dukungan dari stakeholder lain, untuk melihat ini sebagai persoalan serius yang harus segera diatasi.

    “Saya perlu sampaikan hutan di Bangga Rangga maupun kawasan hutan lainnya di Manggarai Timur merupakan daerah tangkapan air untuk beberapa kecamatan di daerah itu. 

    "Untuk itu, kita tidak ingin hutan lebih parah kerusakannya. Dan harapannya para perambah hutan untuk melakukan reboisasi."

    Sambungnya, langkah yang dilakukan kedepan, pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak  Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), untuk kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan, sebagai upaya untuk mencegah dan membatasi ruang gerak tindakan pelaku perusakan kawasan hutan. 

    Kata Ivan, saat ini untuk daerah yang berpotensi krisis air, pemerintah daerah telah mengusulkan program pengeboran air ke pemerintah pusat.

    Penulis: Agustinus Ardi
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini