Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Ketua MPR RI sekaligus Dosen Tetap Pascasarjana Program Studi S3 Ilmu Hukum Universitas Borobudur serta Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo akan menjadi narasumber dalam "Be A Part of Indonesia's Next Leaders. Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Angkatan III".
Diselenggarakan Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITB bekerjasama dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada 24-30 Juli 2023. Membahas berbagai tema, salah satunya terkait pemulihan ekonomi melalui pembangunan berkelanjutan, di bawah kepemimpinan yang kuat dan berwawasan kebangsaan.
Narasumber lainnya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, serta Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto.
"Apresiasi perlu diberikan kepada Ikatan Alumni ITB yang secara konsisten menyelenggarakan acara pemantapan nilai-nilai kebangsaan kepada para anggotanya.
"Menjadi kontribusi positif dalam pembangunan wawasan kebangsaan.
"Salah satu tema yang dibahas yakni terkait pemulihan ekonomi melalui pembangunan berkelanjutan, di bawah kepemimpinan yang kuat dan berwawasan kebangsaan.
"Mengingatkan kembali tentang pentingnya implementasi pasal 33 ayat 3 UUD NRI 1945, bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat," ujar Bamsoet saat menerima Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITB, di Jakarta, Selasa (4/7/23).
Turut hadir antara lain Ketua Umum Ikatan Alumni ITB Gembong Primajaya, Bendahara Umum Ikatan Alumni ITB Batara, Ketua Panitia Program Lemhannas A.Agung Putra, Sekretaris Panitia Audist, Wakil Ketua Panitia Adrian Tisna, serta Wakil Ketua Panitia Djoko Sarwono.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat berlimpah. Terdiri dari nikel terbesar di dunia, timah terbesar kedua di dunia, batubara termal/lignit terbesar ketiga dunia, bauksit terbesar keenam dunia, emas terbesar keenam di dunia serta tembaga terbesar ketujuh dunia.
"Berbagai berkah kekayaan sumber daya alam tersebut harus dikelola secara maksimal untuk kemakmuran rakyat, bukan hanya segelintir orang atau golongan saja. Langkah Presiden Joko Widodo menggalakan hilirisasi sumber daya alam patut didukung. Karena bisa membuka banyak lapangan pekerjaan dan memberikan nilai tambah ekonomi yang besar bagi rakyat.
"Hilirisasi sumber daya alam dari sektor minyak, gas, mineral serta batubara, diperkirakan dapat menciptakan sekitar 9,6 juta lapangan kerja serta menghasilkan pemasukan negara hingga USD 715 miliar," jelas Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Alumni Doktor Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran (PADIH UNPAD) sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, untuk memaksimalkan berbagai potensi sumber daya alam tersebut, diperlukan pemimpin kuat yang memiliki beberapa karakteristik unggul, antara lain, memiliki kepribadian yang kuat, tegak lurus pada idealisme, tujuan dan cita-cita nasional sebagaimana diamanatkan oleh Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
"Memiliki kompetensi dan kemampuan untuk menyatukan kemajemukan, membangun soliditas dalam ikatan kebangsaan.
"Memiliki profesionalisme dan kecakapan, baik dalam tataran gagasan, kebijakan maupun implementasi.
"Memiliki kemampuan untuk memotivasi, menginspirasi, dan memberdayakan sumberdaya yang dimiliki.
"Serta mampu membaca, memetakan, dan menjawab tantangan dan dinamika zaman, baik yang datang dari dalam negeri maupun dari luar negeri," pungkas Bamsoet. (*)